Ahad 12 Sep 2021 14:42 WIB

Alumni UNM Ajak Maba Agar Lebih Semangat Belajar

Selain belajar, mahasiswa juga harus rajin mengikuti kegiatan kampus UNM

Ripan Karlianto, alumni Universitas Nusa Mandiri (UNM) kampus Damai, lulusan tahun 2014 hadir selaku narasumber pada kegiatan Seminar Inspirasi (SERASI). SERASI merupakan bagian dari kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Nusa Mandiri (UNM) yang berlangsung, Sabtu (11/9) secara daring, mulai pukul 08.00 WIB.
Foto: istimewa
Ripan Karlianto, alumni Universitas Nusa Mandiri (UNM) kampus Damai, lulusan tahun 2014 hadir selaku narasumber pada kegiatan Seminar Inspirasi (SERASI). SERASI merupakan bagian dari kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Nusa Mandiri (UNM) yang berlangsung, Sabtu (11/9) secara daring, mulai pukul 08.00 WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA–-Ripan Karlianto, alumni Universitas Nusa Mandiri (UNM) kampus Damai, lulusan tahun 2014 hadir selaku narasumber pada kegiatan Seminar Inspirasi (SERASI). SERASI merupakan bagian dari kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Nusa Mandiri (UNM) yang berlangsung, Sabtu (11/9) secara daring, mulai pukul 08.00 WIB. 

Dalam kegiatan ini, Ripan membagikan banyak pengalaman yang mampu menginspirasi mahasiswa baru (maba) Universitas Nusa Mandiri (UNM) dalam menempuh perkuliahannya. Selain membagikan pengalamannya, Ripan juga berpesan agar maba saat ini harus bisa lebih semangat dalam belajar.

“Sebagai maba, kita harus semangat dalam belajar sedari awal, agar tidak ketinggalan. Jangan karena pandemi, semangat kita menurun. Semangat atau tidaknya dalam belajar bukan berdasarkan pada siapa yang berbicara dan apa yang dibicarakan, lebih baik mulai dari diri sendiri agar tetap diposisi terdepan. Jangan dengarkan perkataan orang yang membuat semangat kita turun," ujar Ripan ketika ditemui dalam wawancara setelah acara, Sabtu (11/9).

Selain itu, Ripan juga menyampaikan agar maba sekarang tidak hanya semangat dalam belajar di kampus tapi juga dalam mengikuti acara-acara bermanfaat yang diadakan kampus Universitas Nusa Mandiri (UNM). Menurutnya, rangkaian kegiatan PKKMB ini sangat bagus dan kerap menjadi media untuk menyatukan persepsi.

“Ketika orang banyak berkumpul, tidak hanya berkumpul tapi juga bergerak bersama untuk menciptakan hype atau trend baru maka bisa diistilahkan sebagai tribes. Kegiatan-kegiatan di kampus Universitas Nusa Mandiri (UNM) bisa menjadi media yang bagus untuk membentuk hype atau trend baru, saya senang ketika sering mengisi kegiatan-kegiatan untuk sharing. Karena banyak manfaat yang bisa didapat oleh peserta yang ikut kegiatan di Universitas Nusa Mandiri (UNM)," katanya.

Ia juga menyebutkan, jika perkembangan dan progress kampus dari dulu ketika ia kuliah hingga sekarang mengalami peningkatan yang cukup pesat. Mulai dari gedung, fasilitas, dan SDM, semuanya semakin bagus. Sehingga sangat disayangkan jika maba Universitas Nusa Mandiri (UNM) tidak bisa memanfaatkan semuanya dengan baik.“Maba sekarang memiliki potensi besar di dunia serba digital ini. Walaupun, kuliah dapat dilaksanakan dimana saja dan kampus sudah sebagus apapun, akan kembali lagi ke diri sendiri," katanya.

Ia pun membayangkan ketika dirinya lulus dulu,  Universitas Nusa Mandiri (UNM) belum sebagus sekarang, bisa menjadikan dirinya yang seperti sekarang. Apalagi dengan perkembangan kampus yang sudah semakin bagus. Harusnya bisa menghasilkan SDM yang lebih baik dari saya.

“Namun harus disadari jika diri sendiri sendiri tidak maju, disaat Universitas Nusa Mandiri (UNM) sudah maju, kampus lain pun maju, tantangannya kita pun sebagai maba harus memiliki kemauan untuk meningkatkan personal branding untuk diri sendiri. Perbanyak belajar soft skill, yang bisa kita pakai nantinya ketika di dunia industri. Jangan hanya kampusnya yang bagus, maba juga harus meningkatkan kualitas diri," tandasnya.

Ripan juga menyebutkan jika momentum pandemi ini membuka kesempatan yang sama untuk seluruh mahasiswa ketika lulus nanti. Karena pandemi, banyak tercipta startup. Maka sebagai maba harus lebih tingkatkan kemampuan dan kualitas diri dengan menghasilkan ide-ide kreatif ketika lulus nanti."Sebagai generasi muda jaman sekarang jangan gampang terkena mental illness," lanjutnya berpesan pada seluruh maba.

Ia menegaskan, memang wajar jika baper dan sakit hati karena kita punya hati, namun yang jadi tidak wajar dan berlebihan, intinya segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. Seperti halnya minum air putih itu bagus tapi ketika berlebihan menjadi tidak baik.

"Dalam menghadapi kondisi seperti ini, kita tidak harus menghindar dari sakit hati, sedih, kecewa, ketidakpuasan. Yang harus kita lakukan adalah menyikapinya dengan wajar. Sehingga itu bisa menjadi bagian dari hidup, rasakan itu menjadi teman," ungkapnya.

Ketika kita bisa berteman dan berdamai dengan diri sendiri, imbuhnya maka apapun yang kita hadapi akan menganggap semuanya adalah apa yang terbaik yang tuhan kasih untuk diri kita. “Push your limit! tema ini sangat sesuai dengan kebutuhan sekarang. Ini adalah waktu yang tepat untuk maba bisa melampaui batasan diri sendiri dan batasan orang lain pada umumnya," tuturnya.

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement