REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Untuk memperkokoh pilar learning, inovasi, dan riset, Telkom CorpU-ITDRI (Telkom Corporate University-IIndonesia Telecommunication & Digital Research Institute) terus berupaya mengembangkan inovasi. Senior General Manager Telkom CorpU sekaligis Chairman of ITDRI, Jemy V Confido, mengatakan, hal itu dilakukan untuk mengakselerasi digitalisasi di Indonesia.
"Kali ini, Telkom CorpU-ITDRI menggandeng Sprinthink dan PT Agate International sedang mengembangkan kurikulum pembelajaran Growth Mindset," ujar Jemy dalam siaran persnya, Senin (13/9).
Jemy mengatakan, Telkom tak hanya menyajikan layanan telekomunikasi saja. Namun dengan hadirnya joint curriculum growth mindset, ini bentuk komitmen Telkom CorpU-ITDRI dalam ranah pembelajaran (learning).
“Materi pengembangan growth mindset ini, perlu disebarluaskan karena dapat menunjang mencetak individu yang unggul, selaras misi pemerintah mencetak talenta digital di tanah air. Pasalnya, di era 4.0 saat ini, seorang individu harus terus mempelajari hal baru agar tetap relevan dengan perkembangan zaman,” paparnya.
Materi growth mindset, kata dia, berisikan pola pikir seseorang untuk bersedia keluar dari zona nyaman, berani mengambil risiko, dan siap menghadapi tantangan yang kemudian mendorong pemahaman potensi secara penuh dari diri mereka sendiri.
Hadirnya growth mindset, kata dia, dapat membantu individu untuk siap menghadapi ketidakpastian. Sebab, materinya berfokus terus belajar dan mengembangkan diri, sehingga materi ini mendorong seseorang dari 'nice to have', serta menjadi 'need to have'.
Staf POM Telkom CorpU-ITDRI, Ridwan Esa, menambahkan, adanya proyek ini diharapkan membuat masyarakat memiliki growth mindset yang berguna untuk pengembangan diri. “Kami merasakan bahwa karyawan corporate tidak mendapatkan corporate learning yang relevan. Dan kami menemukan bahwa growth mindset merupakan konten relevan ke segala bidang dan ke semua orang, sehingga konten tersebut yang kami pilih,” katanya.
Sementara menurut Founder & CEO Sprinthink, Pathya M Budhiputra, yang menarik dari proyek ini adalah bagaimana menyusun journey sedemikian rupa. Jadi, kata demi kata maupun visualisasi yang tersampaikan dari kurikulum ini sudah dipersonalisasi dan disusun agar peserta nyaman dan tidak terbebani harus menyisihkan waktu untuk belajar.
Project ini, kata dia, merupakan langkah awal membantu masyarakat umum Indonesia, khususnya karyawan millennials untuk meningkatkan skill dan pengetahuannya. Jika ditelusuri lebih jauh, apapun karir yang ingin dituju, tidak bisa dicapai jika tidak memiliki mindset daya juang yang tinggi.
"Oleh karena itu, growth mindset menjadi kritikal sebelum memulai perjalanan lebih jauh, baik dalam karir maupun kehidupan sehari-hari,” kata Pathya.
Chief Operating Officer Agate, Shieny Aprilia, memaparkan, startup yang bergerak di indusri kreatif itu berperan memberikan saran berupa format dan panduan pembelajaran yang efektif dalam perancangan kurikulum bersama tersebut. Dari hal itu, diharapkan, agar semua karyawan dari berbagai perusahaan di Indonesia (baik BUMN maupun non-BUMN) bisa memiliki growth mindset, sehingga konsisten melakukan pengembangan diri guna memberikan kontribusi yang lebih baik lagi ke depannya.
Saat ini, Telkom CorpU-ITDRI bersama Agate memiliki rencana proyek lain yang bertujuan mempercepat pengembangan SDM Indonesia yang berkualitas dan dapat berkontribusi maksimal di era digital disrupsi saat ini. Rencananya, menurut Shieny, kurikulum akan diberikan dalam bentuk bite-sized learning, baik typeform maupun video.
Untuk saat ini, materinya melalui platform MyDigiLearn sedangkan untuk trialnya dapat menggunakan typeform. Target kurikulum pembelajarannya sendiri adalah masyarakat umum Indonesia, mulai karyawan BUMN, perusahaan swasta, startup, serta mahasiswa.
Dengan adanya kolaborasi Telkom CorpU-ITDRI, Sprinthink, dan Agate ini diharapkan dapat terus membantu masyarakat Indonesia meningkatkan skills dan knowledge melalui modul pembelajaran yang unik nan menarik agar lebih seru dipelajari.