REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO--Era mobil listrik dibarengi dengan pengembangan baterai. Hingga saat ini, sejumlah pabrikan masih terus mencari solusi baterai yang paling efisien, praktis dan aman.
Dikutip dari Auto Blog pada Selasa (14/9), baterai solid-state dianggap jadi salah satu teknologi baterai yang mampu menjawab kebutuhan tersebut. Sejumlah pabrikan pun melakukan pengembangan baterai solid-state.
Baterai solid-state merupakan baterai yang terdiri atas lapisan tipis dari elektrolit padat. Lapisan itu terletak di antara elektroda dan bertugas untuk mengalirkan ion lithium.
Dengan sistem itu, baterai solid-state mampu menyimpan energi lebih banyak, dapat diisi ulang dengan lebih cepat dan lebih aman dari potensi kebocoran cairan atau kebakaran.
Hanya saja, biaya produksi baterai ini delapan kali lebih besar dibanding biaya produksi baterai liquid lithium-ion. Namun hal itu tak menghalangi para pabrikan untuk melakukan pengembangan karena baterai solid-state menawarkan keunggulan yang menjanjikan.
Beberapa pabrikan yang telah melakukan pengembangan baterai tersebut diantaranya adalah Toyota, Volkswagen (VW), Ford, BMW dan Hyundai.
Toyota sendiri melakukan pengembangan ini bersama Panasonic Corp. Sedangkan VW melakukan pengembangan dengan menggandeng QuantumScape Corp dan siap untuk menerapkan baterai tersebut pada 2024.
VW merasa yakin pengembangan ini akan mampu meningkatkan performa mobil listrik. Karena, baterai solid-state mampu meningkatkan daya jelajah sekitar 30 persen dan dapat diisi ulang hingga 80 persen hanya dalam 12 menit.