REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketika bernapas, manusia menghirup oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. Para ahli telah mengungkap bahwa bernapas melalui hidung adalah pilihan terbaik.
Hanya saja, ketika sedang tidur, banyak orang yang bernapas melalui mulut. Padahal, itu bisa menyebabkan banyak masalah kesehatan.
"Bernapas memang bisa melalui hidung dan mulut, namun pernapasan melalui hidung berperan pada kesehatan secara keseluruhan, termasuk membantu menurunkan berat badan," kata ahli gizi asal India, Pooja Makhija.
Menurut Makhija, bernapas melalui mulut membuat mengaktifkan sistem saraf simpatik. Keadaan ini bertanggung jawab atas respons "lawan atau lari" yang mengontrol respons tubuh terhadap ancaman yang dirasakan. Karena itulah, saat tidur orang sebaiknya tidak bernapas melalui mulut.
Sementara bernapas melalui hidung mengaktifkan respons parasimpatik. Sistem saraf ini bertanggungjawab atas respons "istirahat dan cerna".
"Pada dasarnya, sistem saraf simpatik membuat Anda bersemangat dan siap untuk bergerak, dan cabang parasimpatik membuat Anda mengerem dan mendinginkan tubuh," kata Makhija, seperti dilansir Indian Express, Selasa (14/9).