REPUBLIKA.CO.ID, CAROLINA -- Para astronom memprediksi supernova akan terlihat dari Bumi pada 2037. Sebelumnya, supernova ini pernah dicitrakan oleh Teleskop Luar Angkasa Hubble pada 2016. Supernova yang dijuluki Requiem, adalah hasil dari ledakan bintang sekitar 10 miliar tahun cahaya jauhnya.
Requiem terlihat oleh observatorium luar angkasa tiga kali pada tahun 2016, berkat fenomena yang disebut pelensaan gravitasi. Dilansir di Space, Kamis (16/9) disebutkan, pelensaan gravitasi terjadi di sekitar benda langit supermasif yang memiliki kemampuan untuk membelokkan dan membagi cahaya, memperbesar dan mendistorsi gambar objek di belakangnya.
Dalam kasus supernova Requiem, kluster galaksi raksasa yang disebut MACS J0138.0-2155, berfungsi sebagai kaca pembesar dan mengungkapkan ledakan bintang dalam tiga foto berbeda berdasarkan tiga jalur berbeda yang diambil cahaya supernova melalui kluster.
Prediksi bahwa supernova akan terlihat lagi (meskipun tidak dengan mata telanjang) didasarkan pada pemodelan komputer tentang distribusi materi di dalam gugus, yang terletak sekitar 4 miliar tahun cahaya dari Bumi.
Tampilan terakhir supernova ini akan tertunda lebih dari dua dekade dibandingkan dengan tiga penampakan sebelumnya karena cahaya yang membawa gambar terakhir harus melewati bagian tengah gugus, yang juga terpadat karena konsentrasi materi gelap.
"Ini adalah yang terakhir tiba karena ini seperti kereta api yang harus masuk jauh ke dalam lembah dan mendaki kembali lagi," Steve Rodney, astronom di University of South Carolina dan ilmuwan utama dalam penelitian baru yang memprediksi kembalinya Requiem.
Tiga penampakan sebelumnya ditemukan secara tidak sengaja pada tahun 2019 dalam data arsip Hubble tiga tahun setelah observatorium memperoleh gambar.