REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPD RI AA LaNyala Mahmud Mattalitti memberikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang sukses menurunkan kasus penyebaran COVID-19 ke level 1.
Berdasarkan keterangan tertulis, Sabtu, data Asesmen Situasi COVID-19 Kementerian Kesehatan, Jawa Timur menjadi provinsi pertama dan satu-satunya yang mampu turun ke level 1.
"Ini kabar yang sangat baik untuk seluruh masyarakat Jawa Timur. Turun ke level 1 membuat aktivitas bisa kembali bergulir," kata LaNyala.
Meski demikian, lanjut LaNyala, keberhasilan tersebut jangan sampai membuat Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan masyarakat lengah, dan menurunkan kepatuhan akan protokol kesehatan, karena dapat berdampak naiknya kasus serupa.
"Hanya saja, saya mengingatkan masyarakat agar tidak lengah. Teruslah patuhi protokol kesehatan agar pandemi ini bisa diputus di Jawa Timur," ujarnya.
Menurut Senator asal Jawa Timur ini, kesuksesan tersebut bukan semata kerja pemerintah. Tetapi juga ada peran aktif dari masyarakat Jawa Timur."Karena yang paling penting untuk menghadapi kasus pandemi ini adalah kesadaran masyarakat, kesadaran untuk sama-sama menjalankan protokol kesehatan. Kesadaran bersama itulah kuncinya," terangnya.
LaNyala menilai, kesuksesan Provinsi Jawa Timur, tidak terlepas dari maksimalnya kinerja sejumlah kabupaten yang juga mampu menurunkan level PPKM. Dua pekan lalu, kata dia, tiga kabupaten di Jawa Timur berhasil menurunkan status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) hingga ke level 1.
Ketiga kabupaten itu adalah Kabupaten Lamongan, Kabupaten Tuban, dan Kabupaten Pasuruan. Kemudian disusul kabupaten lainnya. Menurut LaNyalla, sinergi yang baik antara pemerintah, TNI, Polri, Forkopimda dan seluruh jajaran masyarakat sangat membantu.
Pembatasan dan pengendalian mobilitas masyarakat dari penularan COVID-19 dinilai berhasil. Kendati demikian, LaNyalla mengingatkan agar semua pihak menahan diri untuk tidak terburu-buru melakukan euforia. Menurutnya, kewaspadaan tetap terus ditingkatkan, karena serangan wabah bisa terjadi tanpa diduga-duga.
"Apalagi kini sudah muncul varian baru Mu COVID-19. Jadi, masyarakat harus tetap waspada dan terapkan protokol kesehatan yang ketat serta mengikuti program vaksinasi," tutur LaNyalla.
Belajar dari pengalaman terdahulu menjadi guru yang berharga, agar Pemprov Jawa Timur dan seluruh kabupaten/kota termasuk masyarakat jangan lengah atas penurunan status level PPKM.