Selasa 21 Sep 2021 13:50 WIB

Bahaya Covid-19 bagi Penderita Imunosupresi dan Neurologis

Penderita imunosupresi dan neurologis lebih rentan dirawat di RS karena Covid-19.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Nora Azizah
Penderita imunosupresi dan neurologis lebih rentan dirawat di RS karena Covid-19.
Foto: www.freepik.com
Penderita imunosupresi dan neurologis lebih rentan dirawat di RS karena Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Studi terbaru melakukan identifikasi terkait jutaan orang yang sudah divaksinasi berisiko dirawat di rumah sakit hingga meninggal dunia akibat kasus terobosan. Dari hasil studi menemukan bahwa mereka yang rentan dirawat di rumah sakit hingga menyebabkan kematian ternyata mengidap imunosupresi akibat kemoterapi, transplantasi sumsum tulang atau organ, hingga pengidap HIV/AIDS.

Dilansir dari USNews, Selasa (21/9), mereka yang juga berisiko mengalami kasus terobosan parah juga terjadi pada penderita gangguan neurologis, seperti demensia, parkinson, penderita gangguan kronis down syndrome, hingga lansia.

Baca Juga

Di dalam laporan tersebut, para peneliti di Inggris mendapat data melalui QCovid-19, yakni dengan mengumpulkan dara dari praktek umum, vaksinasi, dan pengujian Covid-19. Para peneliti juga mengambil data kematian di berbagai rumah sakit di Inggris.

Secara keseluruhan, penelitian menarik data dari hampir 7 juta orang dewasa yang sudah menjalani vaksinasi Covid-19. Sebanyak 5 juta di antaranya sudah menerima dosis vaksin secara penuh. Laporan ini diterbitkan pada 17 September lalu di jurnal BMJ.

"Studi nasional yang sangat besar terhadap lebih dari 5 juta orang yang divaksinasi dengan dua dosis di seluruh Inggris telah menemukan bahwa sebagian kecil orang tetap berisiko dirawat di rumah sakit dan kematian Covid-19. Kalkulator risiko kami membantu mengidentifikasi mereka yang tetap paling berisiko pasca vaksinasi," kata Peneliti sekaligus Profesor Penelitian dan Pengembangan Perawatan Primer di Universitas Edinburgh, Aziz Sheikh.

Ia menjelaskan, dalam kelompok yang divaksinasi, ada lebih dari 2 ribu kematian akibat Covid-19. Sementara, 2.000 orang tercatat mendapat perawatan di rumah sakit.

Para peneliti juga memperhitungkan faktor-faktor, seperti usia, jenis kelamin, etnis, dan tingkat infeksi Covid-19. Di dalam penelitian disebutkan, perawatan di rumah sakit relatif lebih sedikit terjadi bagi mereka yang sudah mendapatkan dosis lengkap Covid-19.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement