Rabu 22 Sep 2021 06:23 WIB

Teknologi Tungku Sekam IPB Dilirik KBRI Suriname

Teknologi Tungku Sekam bisa dipakai untuk skala rumah tangga maupun industri.

Lembaga Kawasan Sains dan Teknologi (LKST) IPB University telah melakukan inisiasi kerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Paramaribo, Suriname, terkait pemanfaatan teknologi Tungku Sekam, Rabu  (15/9).
Foto: Dok IPB University
Lembaga Kawasan Sains dan Teknologi (LKST) IPB University telah melakukan inisiasi kerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Paramaribo, Suriname, terkait pemanfaatan teknologi Tungku Sekam, Rabu (15/9).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Lembaga Kawasan Sains dan Teknologi (LKST) IPB University telah melakukan inisiasi kerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Paramaribo, Suriname, Rabu  (15/9). Kerja  sama ini dijalin untuk pemanfaatan teknologi Tungku Sekam yang memiliki nomor sertifikat paten IDP000078571.

“Kerja  sama ini berawal dari pencarian teknologi yang dapat mengatasi penumpukan hasil samping produk industri beras (sekam) di wilayah-wilayah produksi padi di Suriname. KBRI Suriname kemudian mengontak saya,” ujar Dr Irzaman, inventor Tungku Sekam IPB University.

Menurut dosen Departemen Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) IPB University ini, pertemuan kali ini sebagai bentuk keseriusan dari KBRI Suriname untuk memperkenalkan dan memanfaatkan teknologi Tungku Sekam ke Suriname.

Dr Irzaman mengungkapkan bahwa inovasi Tungku Sekam menggunakan limbah sekam padi untuk bahan bakar yang dimanfaatkan sebagai energi alternatif baik untuk skala rumah tangga maupun industri.

“Tungku sekam ini terbuat dari keramik khusus yang dapat menahan panas hingga 700 derajat celcius,” tambah Prof Husin Alatas, guru besar FMIPA IPB University sekaligus sebagai anggota tim inventor dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Sementara itu, Duta Besar RI untuk Suriname, Drs Julang Pujianto  MA berharap agar teknologi ini dapat segera diperkenalkan di Suriname pada tahun ini.

“Kami ingin melihat respons dari masyarakat setelah teknologi ini dikenalkan. Apabila diperlukan suatu Memorandum of Understanding (MoU) untuk kerja  sama ini, kami siap,” tegasnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan,  jika uji coba ini mendapatkan respons yang baik, maka akan dilakukan diskusi lebih lanjut terkait rencana produksi Teknologi Tungku Sekam di Suriname.

Menanggapi hal itu, Wakil Rektor Bidang Inovasi dan Bisnis/Kepala Lembaga Kawasan Sains dan Teknologi, IPB University, Prof Erika Budiarti Laconi, menyambut baik kerja sama ini dan siap untuk mamasilitasi tim inventor agar komersialisasinya bisa segera terlaksana.

“MoU akan dibuat terlebih dahulu antara IPB University dan KBRI Suriname. Lalu untuk proses kerja   sama dan lisensinya bisa dilakukan dengan mitra industri di sana,” tutur guru besar Fakultas Peternakan IPB University ini.

Harapannya kerja  sama ini terus berlanjut hingga proses komersialisasi dan dapat menjadi peluang serta batu loncatan bagi inovasi-inovasi IPB University dapat dikenal di kancah internasional.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement