Kamis 23 Sep 2021 12:23 WIB

Mahasiswa ITS Buat Alat Pendeteksi Alkohol pada Parfum

Alat Peudecskin ini dapat memberikan informasi apakah parfum aman digunakan.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Dwi Murdaningsih
Menggunakan Parfum (Ilustrasi)
Foto: Pixabay
Menggunakan Parfum (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kandungan alkohol pada parfum biasanya diwaspadai beberapa konsumen, khususnya yang berkulit sensitif. Mengatasi permasalahan tersebut, tiga mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menciptakan alat pendeteksi alkohol pada parfum. Alat yang diciptakan disebut-sebut mampu mendeteksi keamanan parfum bagi pengguna berkulit sensitif.

“Alat bernama Peudecskin ini dapat memberikan informasi apakah parfum aman atau tidak digunakan oleh penderita kulit sensitif,” kata Ketua Tim Perancang Peudecskin, Linaniyyatul Masruroh, Kamis (23/9).

 

Lina menjelaskan, kadar alkohol pada parfum cukup beragam, tergantung konsentrasi pewangi parfum. Maka dari itu, Peudecskin memanfaatkan sensor array berbasis senyawa aromatik, sehingga kadar alkohol dapat ditentukan melalui identifikasi jenis parfum. Lina pun memaparkan mengenai cara kerja Peudecskin. Langkah pertama ialah parfum disemprotkan pada Peudecskin.

 

“Partikel-partikel gas akan ditangkap reseptor dan diidentifikasi oleh delapan sensor pada alat,” ujar mahasiswa Departemen Teknik Kimia Industri tersebut.

 

Setelah melewati delapan sensor (Gravimetric Sensor Arrays) diperoleh data karakteristik alkohol parfum yang kemudian dianalisis menggunakan metode neural network. Data karakteristik alkohol pada parfum akan dicocokkan dengan data yang telah dihimpun secara digital lalu diklasifikasikan menurut jenis alkoholnya.

 

“Pengklasifikasian jenis alkohol ini dilakukan dengan aplikasi MatLab Graphical User Interfaces (GUI),” kata Lina.

 

Lina mmengatakan, Peudecskin mampu mengindentifikasi 12 turunan alkohol dengan akurasi sempurna yaitu 100 persen didukung data penilaian risiko kuantitatif. Data karakteristik 12 turunan alkohol diperoleh dari penelitian terdahulu.

 

Dengan mengetahui jenis alkohol pada parfum, maka dapat diketahui pula apakah alkohol parfum tergolong aman atau tidak digunakan oleh konsumen berkulit sensitif. Indikator keamanan parfum sendiri dinyatakan melalui GUI dengan tiga tingkat kadar alkohol yaitu week, strong, atau extreme.

 

“Bila terkategori tidak aman, maka buzzer pada alat akan menyala sebagai tanda peringatan,” kata dia.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement