REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Canberra, Australia, Mukhamad Najib, mengungkapkan proyek kerja sama antara Indonesia-Australia di bidang pertanian sangat penting untuk mempromosikan pertanian kepada anak muda. Ia berharap dari proyek ini akan terjadi pertukaran pengetahuan dan pengalaman antara petani muda hingga dapat memotivasi mereka untuk menjadi pengusaha di bidang pertanian (agripreneur).
"Saya berharap sebanyak mungkin mahasiswa terlibat dalam proyek ini," kata Najib dalam acara Agricultural Youth Online Focus Group Discussion yang diadakan oleh Deakin University bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) pada Kamis (23/9).
Dengan mengikuti program Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, menurut Najib, mahasiswa akan memiliki pengalaman yang lebih karena bisa bekerja sama dengan peneliti dari Australia. Ia ingin mahasiswa menjadi tertarik untuk terjun ke dunia pertanian setelah lulus kelak.
Najib mengungkapkan bahwa minat anak muda Indonesia bergerak di sektor pertanian mengalami penurunan dibandingkan masa lalu. Data dari survei tenaga kerja nasional pada 2019 menunjukkan bahwa hanya 23 persen dari 14,2 juta orang berusia 15 hingga 24 tahun yang bekerja di sektor pertanian, kehutanan dan perikanan.