REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nadiem Anwar Makarim, menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) hadir dalam kegiatan pelantikan pengurus Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) pusat periode 2021-2025 secara virtual, Rabu (22/9) kemarin.
Dalam sambutannya, Nadiem mengatakan saat ini Indonesia telah memiliki lebih dari 3.000 perguruan tinggi swasta dan ini menjadi hal yang sangat penting bagi Aptisi dalam mengemban tugas untuk mendorong kemajuan pendidikan tinggi di Indonesia, terutama pada masa transisi saat ini.
“Maka dari itu menjadi tugas bersama seluruh perguruan tinggi untuk menyusun strategi yang inovatif dan terukur guna mengejar ketertinggalan kita. Yang paling awal perlu dilaksanakan dalam strategi ini, yakni melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas sesuai dengan surat edaran no 4 tahun 2021 untuk PTM terbatas di perguruan tinggi, tentang pelaksanaan pembelajaran di masa pandemi,” terangnya seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Kamis (23/9).
Lebih lanjut, ia mengatakan proses pembelajaran PTM terbatas di perguruan tinggi harus melibatkan komitmen semua warga kampus sehingga proses pembelajaran PTM akan berjalan dengan nyaman dan aman.
“Selanjutnya untuk membangun landasan demi melompat ke arah kemajuan, maka seluruh perguruan tinggi harus berkolaborasi untuk mewujudkan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Hal ini berlaku tidak hanya pada perguruan tinggi negeri akan tetapi seluruh perguruan tinggi swasta yang ada di Indonesia. Trasformasi pendidikan ini dirancang agar lebih mencerdaskan dan relevan,” ujarnya.
Sebab, katanya saat ini seluruh mahasiswa berhak untuk belajar di luar program studi dan kampus selama tiga semester untuk mempersiapkan karir masa depan. Saat ini sudah lebih dari puluhan ribu mahasiswa yang sedang belajar mengarungi lautan lepas berombak besar.
“Oleh karena itu, kami membutuhkan kerja sama seluruh perguruan tinggi baik negeri maupun swasta untuk mewujudkan Indonesia maju. Saya berharap pengurus Aptisi yang dilantik saat ini mampu menjadi duta kampus di perguruan tinggi masing-masing untuk mendorong semua rekan dan mahasiswa agar terus berinovasi demi kemajuan bangsa. Perguruan tinggi swasta harus mampu bergerak serentak untuk mewujudkan merdeka belajar kampus merdeka,” tutupnya.