Senin 27 Sep 2021 20:52 WIB

Gunakan Media Sosial Pendukung KKN, UMJ Kembali Raih MURI

Penggunaan media sosial sebagai salah satu luaran, mendapat respon positif mahasiswa

Tampak Rektor Dr UMJ Ma'mun Murod (kanan) dan Sekretaris LPP UMJ, Lusi Andriyani (kiri) ketika menerima penghargaan MURI. Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) kembali mendapatkan penghargaan MURI untuk kedua kalinya dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang diselenggarakan pada bulan Juli tahun 2021. Penghargaan ini diperoleh dalam kategori sebagai Perguruan Tinggi yang melaksanakan kuliah kerja nyata dengan luaran media sosial terbanyak.
Foto: istimewa
Tampak Rektor Dr UMJ Ma'mun Murod (kanan) dan Sekretaris LPP UMJ, Lusi Andriyani (kiri) ketika menerima penghargaan MURI. Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) kembali mendapatkan penghargaan MURI untuk kedua kalinya dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang diselenggarakan pada bulan Juli tahun 2021. Penghargaan ini diperoleh dalam kategori sebagai Perguruan Tinggi yang melaksanakan kuliah kerja nyata dengan luaran media sosial terbanyak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) kembali mendapatkan penghargaan MURI untuk kedua kalinya dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang diselenggarakan pada bulan Juli tahun 2021. Penghargaan ini diperoleh dalam kategori sebagai Perguruan Tinggi yang melaksanakan kuliah kerja nyata dengan luaran media sosial terbanyak.

Dr Tri Yuni Hendrawati, ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UMJ, Jumat (25/9) menilai penggunaan media sosial sebagai salah satu luaran, mendapatkan respon yang luar biasa  (positif) dari mahasiswa dan dosen pembimbing lapangan. Dua tahun ini UMJ menyelenggarakan kegiatan KKN berbasis online. Perangkat program atau platform berbasis web dari mulai pendaftaran, pembimbingan, monev serta pelaporan kegiatan.

Dengan pola tersebut memudahkan dosen untuk memonitoring tahapan kegiatan KKN yang dilaksanakan oleh mahasiswa. Mengingat mahasiswa menjalankan kegiatan tidak turun langsung ke lapangan, namun memanfaatkan media sebagai sarana untuk melaksanakan kegiatan mereka. "Dari sosialisasi, program pengajaran, program FGD atau wokshop semua dilaksanakan secara online,"katanya. 

Salah satu terobosan yang dilakukan adalah menjadikan platform media sosial sebagai bagian dari luaran kegiatan KKN. Selain laporan akhir dan draft paper publikasi ilmiah akan dipublikasi melalui seminar nasional pengabdian kepada masyarakat. 

Meski tidak bisa terjun langsung ke lapangan secara penuh karena adanya pembatasan sosial, maka media sosialpun bisa dijadikan alat untuk menebar ilmu dan kebaikan ke masyarakat luas. Efektif dan tepat sasaran. Mungkin itu yang menjadikan alasan platform media sosial menjadi luaran dalam kegiatan KKN kali ini. "Mungkin akan terus menjadi bagian dari kegiatan KKN disamping luaran publikasi dan laporan kegiatan,"kata Tri Yuni. 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement