Rabu 29 Sep 2021 13:08 WIB

Obesitas Tingkatkan Risiko Meninggal Akibat Serangan Jantung

Seseorang dikategorikan obesitas jika indeks massa tubuh mencapai lebih dari 25.

Obesitas. Ilustrasi
Foto: .
Obesitas. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Orang-orang dengan kondisi obesitas memiliki kemungkinan sekitar 1,5 hingga 2,5 kali lebih tinggi meninggal karena serangan jantung. Hal itu disampaikan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dari Universitas Indonesia, dr dr Nahar Taufiq, SpJP (K).

"Obesitas membuat Anda lebih cenderung memiliki tekanan darah tinggi, kadar kolesterol, resistensi insulin serta penyempitan dan penyumbatan arteri. Oleh karena itu, orang obesitas memiliki kemungkinan antara 1,5 hingga 2,5 kali lebih besar untuk meninggal karena serangan jantung daripada orang dengan IMT normal," kata dia seperti dikutip dari siaran pers, Rabu (29/9).

Obesitas bisa diketahui dengan mengukur lingkar perut atau indeks massa tubuh (IMT) atau body mass index (BMI) ketika mencapai angka lebih dari 25. Menurut Nahar, kondisi obesitas meningkatkan risiko sejumlah penyakit akibat penumpukan lemak yang berlebih pada tubuh dapat mempengaruhi organ dalam menjalankan fungsinya.

The American Heart Association merekomendasikan untuk melakukan setidaknya 150 menit aktivitas aerobik sepanjang pekan untuk menjaga kesehatan kardiovaskuler yang baik. Nahar merekomendasikan melakukan aktivitas aerobik, salah satunya Zumba. Kegiatan ini bisa merangsang detak jantung dan pernapasan selama latihan, meningkatkan laju jantung, meningkatkan curah jantung dengan pernafasan yang regular dan meningkatkan aliran darah.

Tentunya untuk memulai olahraga diperlukan pemanasan dan jangan memforsir terlalu keras di awal. "Diskusikan juga dengan dokter untuk mendapat rekomendasi kapasitas fungsional jantung yang sesuai kebutuhan tubuh," ujarnya.

Penyanyi sekaligus instruktur dan Brand Ambassador Zumbadi Indonesia, Denada Tambunan, termasuk sosok yang menyadari betapa mengkhawatirkan kondisi obesitas yang dapat berakibat pada penyakit jantung. Menurut dia, gaya hidup yang buruk dan kurang berolahraga membuat banyak orang secara tidak sadar mengalami obesitas yang menjadi pemicu awal dari penyakit-penyakit mematikan.

"Menjaga kesehatan tubuh terutama jantung menjadi prioritas saya karena jantung merupakan salah satu organ terpenting bagi tubuh," demikian kata Denada.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement