REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Tim Program Pengembangan Desa (P3D) dari Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB University mengunjungi Desa Sukawening selaku desa binaan, pekan lalu. Tujuan kunjungan kali ini adalah membantu usaha kecil, mikro dan menengah (UMKM) naik kelas.
Pemilihan Desa Sukawening, Kecamatan Sukawening, Kabupaten Garut, Jawa Barat sebagai desa binaan didasarkan pada masih terdapat beberapa keluarga yang tergolong pra sejahtera (tidak memiliki pekerjaan tetap dan pengangguran). Hal ini diduga disebabkan oleh rendahnya kapasitas sumberdaya manusia (SDM) di daerah tersebut.
Alya Afifah, anggota tim menjelaskan, pada kunjungan tersebut, timnya turut memberikan pelatihan digital marketing di ecommerce. Ia mengatakan, upaya ini dilakukan karena sejauh ini, pemasaran produk UMKM di Desa Sukawening masih terbatas di sekitar desa tersebut.
“Produk yang dihasilkan oleh UMKM di Desa Sukawening ini beragam, tapi sayangnya pemasaran mereka masih terbatas di sekitar desa,” tutur Alya Afifah, mahasiswa IPB University dari Fakultas Ekonomi dan Manajemen seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Selasa (28/9).
Ia menyebut, UMKM di Desa Sukawening banyak menggeluti industri pangan dan sepatu. Beberapa produk UMKM dari industri pangan meliputi kue kering seperti nastar dan putri salju serta dodol ketan. Sementara itu, produk dari industri sepatu adalah sepatu bayi.
“Kami ingin membantu UMKM dalam mengelola nilai tambah produk yang dihasilkan sehingga memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Dengan adanya akun di ecommerce, pelaku UMKM dapat menjual produk unggulannya masing-masing,” ujar Alya Afifah.
Tidak hanya itu, pelatihan ini diharapkan dapat memperluas jangkauan pemasaran UMKM dengan menciptakan produk yang berinovasi dan menurunkan angka pengangguran khususnya usia produktif di desa Sukawening.
Lebih lanjut, Alya menjelaskan, pihaknya juga akan mengadakan pelatihan mengenai simulasi penggunaan alat-alat produksi untuk masing masing UMKM. Timnya juga akan memberikan pelatihan tentang cara mengelola usaha yang dijual melalui ecommerce serta manajemen usaha dan keuangan.
“Saya merasa sangat terbantu dengan diadakannya pelatihan ini, saya berharap, saya bisa menjalankan bisnis online dan menjalankan rumah tangga secara beriringan,” ungkap Sri Tince, salah satu pelaku UMKM.