REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Seringkali pasangan yang kemudian menikah namun tidak merencanakan keluarga mengalami kebobolan dan akhirnya memiliki anak tanpa persiapan.
Psikolog, Inez Kristanti, meminta pasangan kekasih memiliki persiapan psikologis untuk merencanakan keluarga, termasuk buah hati ketika telah menikah.
"Dari segi psikologi kita merencanakan keluarga juga membutuhkan persiapan psikologis juga, kita tahu ingin punya anak berapa. Jadi, bukan hanya persiapan pernikahan yang butuh persiapan psikologis melainkan juga memiliki anak juga memerlukan kesiapan psikologis," kata Inez saat berbicara dikonferensi virtual FMB 9 bertema Dialog Produktif Rabu Program Keluarga Berencana di Masa Covid-19, Rabu (29/9).
Dia menambahkan, ada baiknya pasangan bisa merencanakan kapan akan memiliki anak atau memutuskan memiliki anak atau tidak hingga berapa jumlahnya.