REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim, mengantar 200 mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia untuk mengikuti kegiatan Kampus Merdeka “Magang di Rumah Rakyat DPR RI”. Hal ini merupakan terobosan baru yang dilakukan DPR RI dalam menjawab tantangan Nadiem untuk bekerja sama menjalankan program magang bersertifikat.
“Banyak perusahaan yang menerima magang mahasiswa. Ternyata program ini, untuk DPR RI, menjadi rekor tersendiri karena berhasil mencetak jumlah pelamar sebanyak 17 ribu orang hingga aplikasinya terus disesuaikan untuk menampung animo mahasiswa yang begitu tinggi,” ujar Nadiem di Gedung Nusantara V, DPR RI, Jakarta, Rabu (29/9).
Nadiem menjelaskan, tujuan kegiatan ini adalah agar mahasiswa merasakan kondisi pekerjaan di dunia nyata. Selain itu, kata Nadiem, mahasiswa juga mendapatkan hak 20 SKS yang dikonversikan ke mata kuliah melalui salah satu program Kampus Merdeka tersebut.
“Ketika magang, kalian akan mengikuti pertemuan, berkolaborasi dalam berbagai proyek, diberikan tanggung jawab suatu karya yang sulit disimulasikan dalam komunitas akademi," kata Nadiem.
"Akan sangat baik, jika kalian langsung terjun ke dunia kerja dengan waktu yang terkontrol di bawah bimbingan orang-orang ahli untuk melatih kalian menjadi Pelajar Pancasila yang mandiri, disiplin, kreatif, dan berkebinekaan global,” sambung dia.
Karena itu, Nadiem menyarankan agar mahasiswa tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk belajar dan merasakan pengalaman bekerja bersama para anggota DPR RI. Para mahasiswa dia minta untuk menikmati dan belajar dari kegiatan yang mereka lakukan selama magang tersebut.
“Nikmati dan pelajari, saat kalian balik ke kampus, ceritakan pengalaman ini. Inilah yang akan menjadi bagian dari pengembangan diri kalian untuk meraih cita-cita di masa depan,” jelas Nadiem.
Nadiem pada kesempatan itu turut menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang membantu terwujudnya kegiatan magang di Rumah Rakyat DPR RI itu. "Mari kita semua nyalakan semangat bersama untuk bergerak serentak, wujudkan Merdeka Belajar,” kata dia.
Bondan, mahasiswa dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya jurusan statistik yang menjadi peserta magang, mengaku memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap aktivitas anggota parlemen. Bondan menyebut, itulah yang mendorongnya untuk mengikuti tes seleksi.
"Soal yang diberikan tidak terlalu sulit, kita tinggal daftar di Kampus Merdeka, tunggu pengumuman, ikuti tesnya, wawancara,” jelas Bondan yang membutuhkan waktu dua bulan sejak pertama kali mendaftar hingga menerima pengumuman kelulusan.
Sementara itu, Cicilia Zolita, mahasiswa jurusan hukum Universitas Pelita Harapan bersyukur mendapatkan kesempatan magang di DPR RI selama satu semester. “Saya akan gunakan kesempatan ini untuk belajar karena ini tidak pernah terbayangkan dan akan saya gunakan sebaik mungkin,” katanya.