REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tubuh manusia pada dasarnya mempunyai sistem seperti ponsel. Terdapat daya berupa baterai yang akan habis setelah digunakan, dan kembali terisi ketika mengisi ulang dayanya.
Country Manager Garmin Indonesia, Rian Krisna, mengatakan istilah baterai pada manusia ini disebut Body Battery oleh Garmin. Terdapat fitur Body Battery pada lini smartwatch Garmin yang bisa membantu untuk memahami kondisi tubuh mereka sehingga dapat lebih bijaksana dalam menjalankan aktivitas harian dan memulai gaya hidup aktif.
Menurut Rian, terkadang seseorang menganggap dirinya fit lalu memforsir tubuh untuk melakukan segala aktivitas, bahkan pekerjaan berat. Namun dengan fitur Body Battery, para pengguna Garmin dapat lebih baik dalam mengenali tubuh sehingga lebih bijak dalam merencanakan intensitas aktivitas harian serta menentukan kapan harus beristirahat.
“Body Battery merupakan indikator jumlah energi atau daya yang dimiliki pengguna dengan menggabungkan data aktivitas, tingkat stres, masa pemulihan dan istirahat,” kata Rian dalam talkshow “Manfaat Gawai di Era Pandemi”, Rabu (29/9).
Fungsi Body Battery yang berkenaan dengan kekhawatiran akan situasi pandemi Covid-19 yang belum usai. Banyak masyarakat yang terkonfirmasi sebagai pasien orang tanpa gejala (OTG) dan mengidap happy hipoksia, kondisi terjadinya pengurangan jumlah oksigen di dalam tubuh tanpa gejala yang kerap terjadi tanpa disadari. Bisa dikatakan, tidak sedikit masyarakat yang tidak sadar saat tubuhnya sudah lelah dan rentan terhadap serangan penyakit.
Body Battery mempunyai kemampuan menginterpretasikan perubahan detak jantung untuk mengetahui hubungan antara saraf simpatetik, saraf yang bertanggung jawab mempercepat kerja organ tubuh manusia, dengan saraf parasimpatik, yang bekerja sebaliknya.
Lebih jauh, naik turunnya Body Battery manusia dapat dipengaruhi banyak hal termasuk gaya hidup. Biasanya istirahat yang cukup dan kualitas tidur yang baik dapat mempertahankan bahkan meningkatkan Body Battery. Jadwal kerja yang padat, intensitas olahraga yang tinggi, dan konsumsi alkohol berlebihan dapat membuat tingkat Body Battery menurun.
Sports Medicine Specialist dr Grace Joselini Corlesa, MMRS., Sp.KO mengatakan kondisi kesehatan manusia juga dipengaruhi oleh stres yang dialami. Setiap orang mempunyai jumlah energi yang berbeda setiap harinya, serta respons yang berbeda pula terhadap aktivitas yang sama. Misalnya kebiasaan baru (new normal) yang mengharuskan tetap berada di rumah, bagi sebagian orang bisa menyenangkan, tetapi ada juga yang merasa stres saat tidak bisa ke mana-mana.