Kamis 30 Sep 2021 14:08 WIB

Gangguan Irama Jantung Bisa Picu Strok, Kenali Gejalanya

Jantung bisa berdetak terlalu lambat, terlalu cepat, atau bahkan tak beraturan.

Deteksi gejala strok. Gangguan irama jantung dapat memicu terjadinya strok.
Foto: Republika
Deteksi gejala strok. Gangguan irama jantung dapat memicu terjadinya strok.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gangguan irama jantung alias fibrilasi atrium (artimia) bisa memicu strok. Seperti apa gejalanya?

Menurut dr. Sony Hilal Wicaksono, Sp.JP(K), fibrilasi atrium terjadi saat ruang jantung di bagian atas dan di bagian bawah tidak berkoordinasi dengan baik. Alhasil, jantung berdetak terlalu lambat, terlalu cepat, atau bahkan tidak beraturan.

Baca Juga

"Irama jantung bisa tidak teratur dan juga bisa teratur," kata dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dari Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) melalui siaran pers, Kamis (30/9).

photo
Deteksi gejala strok dengan metode FAST - (Republika)

Dr. Sony menjelaskan, irama jantung dikatakan normal jika denyutnya teratur dengan laju 40-110 kali per menit. Penderita gangguan irama jantung biasanya mengalami sejumlah gejala, seperti muncul rasa berdebar, sesak, lemas, pusing, bahkan bisa saja pingsan.

Pemeriksaan nadi mandiri menggunakan jari menjadi rekomendasi dokter untuk memantau terjadinya atrial fibrillation. Namun, tidak semua orang terlatih melakukannya, sehingga mereka disarankan datang ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan EKG 12 lead.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement