Kamis 30 Sep 2021 18:33 WIB

Mahasiswa IPB Ajak Warga Manfaatkan Pekarangan Rumah

Pemanfaatan pekarangan penting  untuk ketahanan pangan keluarga.

Mahasiswa IPB University yang tergabung dalam Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) REESA  mengajak warga Desa Cibanteng, Bogor untuk memanfaatkan pekarangan rumah dengan menanam tanaman sayur dan buah, Sabtu (25/9).
Foto: Dok IPB University
Mahasiswa IPB University yang tergabung dalam Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) REESA mengajak warga Desa Cibanteng, Bogor untuk memanfaatkan pekarangan rumah dengan menanam tanaman sayur dan buah, Sabtu (25/9).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ketahanan pangan menjadi salah satu permasalahan pokok di Indonesia. Hal ini seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk, peningkatan daya beli dan dinamika iklim global. Salah satu upaya membangun ketahanan pangan yaitu dengan memanfaatkan pekarangan rumah. 

Sebagaimana yang dilakukan mahasiswa IPB University yang tergabung dalam Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) Resource and Environmental Economics Student Association (REESA). Mereka mengajak warga Desa Cibanteng, Bogor untuk memanfaatkan pekarangan rumah dengan menanam tanaman sayur dan buah, Sabtu (25/9).

“Warga sangat antusias melakukan penanaman ini. Saya harap antusiasme warga bisa tetap dipertahankan dan ditingkatkan serta ke depannya ketahanan pangan keluarga dapat benar-benar terwujud,” kata Aditya Handoyo, ketua PHP2D REESA dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Pada kegiatan ini, tim PHP2D REESA membagikan 782 bibit yang meliputi tanaman cabai, kangkung,  pakcoy, terong, tomat, jeruk nipis, jeruk dekopon, jeruk limau, dan jeruk purut. Selain itu, mahasiswa IPB University ini juga membagikan 480 kilogram media tanam kepada warga. 

“Pemberian media tanam dan bibit tanaman ini diharapkan dapat memberikan semangat bagi warga untuk memanfaatkan lahan pekarangannya sebagai upaya mencapai ketahanan pangan keluarga,” imbuhnya.

Heni Wahyuni,  salah satu anggota PHP2D REESA menambahkan bahwa pembagian bibit diharapkan dapat membantu rumah tangga dalam penyediaan bahan pangan dan mengurangi pengeluaran, bahkan meningkatkan pendapatan keluarga. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan nilai ekonomi rumah tangga di Kampung Kebon Kopi, Desa Cibanteng, Bogor.

Sukatma, salah satu warga yang ikut dalam kegiatan ini mengatakan, “Misalnya kita membutuhkan cabai yang menghabiskan biaya Rp 1.000 per harinya. Bila kita punya tanaman cabai sendiri, kita tidak perlu membelinya sehingga bisa menghemat 1.000 rupiah per hari. Maka setiap bulannya bisa hemat Rp 30 ribu untuk satu komoditas saja. Harapannya banyak sayuran kebutuhan rumah tangga lainnya yang ditanam sehingga warga dapat menghemat pengeluarannya,” tuturnya.

Menindaklanjuti kegiatan ini, diharapkan akan ada pusat pembibitan tanaman pangan keluarga untuk menunjang keberlanjutan program. Sehingga nantinya warga dapat mandiri bibit dengan mengusung tagline “Ketahanan Pangan Keluarga, Bibit dari Warga, Untuk Warga dan Keluarga”. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement