REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Merayakan hari jadi ke-30 tahun, Sekolah Bisnis (SB) IPB University mengadakan perayaan dies natalis dengan tema “Inspiring, Impact, Advance”, Sabtu (25/09). Dalam acara ini, Rektor IPB University, Prof Arif Satria berpesan agar SB IPB University dapat senantiasa memberikan inspirasi, memberikan impact yang tinggi dan berpikir maju. SB IPB University harus menjadi trend setter pada perubahan yang terjadi secara global.
Menurutnya, saat ini perubahan membawa ketidakpastian karena teknologi berkembang secara eksponensial. Respons atas perubahan diawali dengan perubahan individu yang mengadaptasi teknologi dalam keseharian. Dilanjutkan dengan perubahan bisnis, kemudian public policy.
“Saya berharap SB agar diisi dengan kemampuan dan aktivitas untuk menciptakan masa depan. Menjadi trendsetter perubahan dan mengisi dunia bisnis dengan tren baru. SB juga harus membekali mahasiswa untuk bisa menjadi entrepreneur atau intrapreneur yang adaptif terhadap perubahan yang cerdas, kreatif, dan fokus pada future practice, bukan hanya best practice,” ungkapnya seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Dalam kesempatan ini, Dekan Sekolah Bisnis IPB University, Prof Noer Azam Achsani menyampaikan terima kasih atas dukungan berbagai pihak kepada SB.
“Ada tiga kata pengingat, dengan harapan yang tertuang pada tema acara kali ini, yaitu Inspire, Impact, dan Advance,” ujarnya. Menurutnya, SB IPB University berharap dapat menginspirasi masyarakat untuk senantiasa tumbuh dan berkembang, mencari dan memberi yang terbaik. Dan menghasilkan inovasi yang penuh inspirasi yang mengedepankan integritas.
“Penting untuk menjadi yang terbaik, tapi lebih penting untuk menjadi yang paling bermanfaat. Inilah makna dari impact. SB IPB University tidak hanya ingin menjadi yang terbaik, tapi juga ingin memiliki impact yang bermanfaat bagi bangsa dan negara,” imbuhnya.
Ia menambahkan sumbangan pemikiran dan kiprah para dosen, mahasiswa dan alumni memberi bukti nyata atas upaya yang telah dilakukan oleh SB IPB University selama ini.
“Sementara advance memiliki makna bahwa era VUCA (volatility, uncertainty, complexity, ambiguity) menuntut kita untuk selalu agile dan antisipatif. Dan pada akhirnya menjadikan kita sebagai agile learner,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, SB IPB University juga menggelar Business Talk Series. Kegiatan ini menghadirkan dua alumni Program Doktor Manajemen dan Bisnis SB IPB University. Mereka adalah Dr Etty Susilowati SE MM, CEO PT Jasa Tirta Energi dan Dr Achmad Fachrodji, direktur utama Balai Pustaka.
Dalam pemaparannya, Dr Etty menginspirasi peserta untuk terus belajar dan berkembang dari siapapun. Ia juga mengajak Indonesia untuk bersatu dalam memanfaatkan sumberdaya alam yang ada untuk mengembangkan energi terbarukan dan menghasilkan energi rendah emisi.
Strategi yang ia terapkan dalam memajukan perusahaan adalah diversification of product, system, and revenue. “Kami mengerjakan berbagai jenis proyek dengan berbagai skala,” jelasnya.
Sementara itu, Dr Achmad membagikan pengalamannya dalam membangkitkan kembali perusahaan yang terancam bangkrut. Strateginya adalah memaksimalkan potensi yang ada.
Ia menekankan pentingnya solusi kreatif, peran generasi muda dan pemanfaatan teknologi untuk menjawab permasalahan. “Penting juga sinergi antarbidang dalam mendukung perkembangan satu sama lain,” tuturnya.