Empat Emas Sepatu Roda Terbagi Rata pada Kamis
Atlet sepatu roda putra Jawa Timur Jitasabha Nikko (kiri) dan atlet sepatu roda DKI Jakarta Yonatan Lovertus Reinhartta (kanan) memacu kecepatannya pada Elimination 10.000 meter putra PON Papua di Arena Klemen Tinal Roller Sport, Kota Jayapura, Papua, Rabu (29/9/2021). Atlet sepatu roda putra DKI Jakarta Yonatan Lovertus Reinhartta berhasil meraih medali emas dengan catatan waktu 16 menit 20,778 detik sementara medali perak diraih atlet sepatu roda putra Jawa Timur Jitasabha Nikko Amrullah (16 menit 21,865 detik) dan medali perunggu diraih atlet sepatu roda putra Jawa Barat Elvio Augurius (16 menit 34,678 detik).
Foto: ANTARA/Fauzan
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perlombaan sepatu roda hari keempat PON XX Papua tuntas pada Kamis (30/9) di Klemen Tinal Roller Sport Arena. Dari empat nomor yang diperlombakan, empat medali emas terbagi rata kepada empat daerah.
DKI Jakarta, Jawa Timur, Papua, dan Aceh menyabet emas. Selain Jatim yang pecah telor meraih medali emas pertama di nomor relay 3000m putra, Aceh juga memecahkan kebuntuan di sepatu roda lewat nomor putra ITT 300m.
Artinya, total sudah lima daerah yang meraih medali emas di sepatu roda selama empat hari penyelenggaraan. DKI Jakarta, Papua, Kaltim, Jatim, dan Aceh. DKI dengan total 10 medali emas, Papua 7, Kaltim 1, Jatim 1, dan Aceh 1.
Atlet Papua, Zhahwa Harmalia Putri meraih emas satu-satunya bagi Papua pada hari keempat di nomor ITT 300m putri. Posisi Zhahwa diikuti Rifa Moza Rizqia dari Kaltim yang meraih medali perak. Perunggu jatuh kepada DKI Jakarta lewat Latisha luna Sasmito.
Di nomor kelas serupa putra, Aceh pun pecah telor setelah Jihan meraih medali emas dengan waktu 25.210 detik. Perak jatuh kepada tuan rumah Papua, Sindu Adihulung yang mencatat waktu sama dengan Aceh 25.210 detik.
Perunggu kepada Kaltim diraoh Rangga Putra Pratama yang mencatat waktu 25.231 detik. Sempat terjadi protes dari tim Papua Barat di nomor ini. Namun protes tak berlanjut karena segera diredam oleh timnya.
Sindu (Papua) dan Jihan (Aceh) sama-sama mencatat pengumpulan waktu sama. Namun, Aceh akhirnya meraih medali emas lantaran pertimbangan akan menjadi tuan rumah di PON berikut.
Kabarnya, sudah menjadi tradisi dalam sejarah PON, untuk bisa masuk ke dalam cabang yang dipertandingkan di PON berikut adalah harus merupakan daerah yang meraih medali emas di PON sebelumnya.
Sebelumnya, DKI Jaya sudah meraih satu medali emas di nomor putri relay 3.000 m lewat Alifia Meidia Namasta, Yemima Lovellya Lauretha, Naura Rahmadija Hartanti dan Farah Amalia Salsabila Putri.
Sementara di bagian putra, Jatim dengan gemilang mengandaskan harapan DKI Jakarta untuk meraih medali emas. Jatim yang tampil dengan Jitasabha Nikko Amrulah, Muhammad Habib Aulia, Raiffuddin Helmy dan Yossi Aditya Nugraha dan menempati posisi pertama diikuti DKI Jakarta, dan Jawa Barat di tempat ketiga.
Ketua Umum PB Perserosi Velix Wanggai menyatakan rasa puasnya melihat hasil sepatu roda hari keempat ini. “Jelas terlihat kekuatan sepatu roda nyaris merata di seluruh daerah. Ini perkembangan bagus sekali untuk sepatu roda di Indonesia. Apalagi dengan venue semegah ini, rasanya kita berharap prestasi anak-anak bisa lebih lagi dengan semua fasilitas ini,” tutur Velix dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id.
Komentar