Jumat 01 Oct 2021 19:59 WIB

Kelangkaan Chip Pengaruhi Produksi Honda Brio

Kebutuhan chip yang paling besar terdapat pada produk Brio.

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Dwi Murdaningsih
Honda Brio memberikan kontribusi hingga 52 persen dari total penjualan Honda
Foto: dok HPM
Honda Brio memberikan kontribusi hingga 52 persen dari total penjualan Honda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi membuat industri otomotif dipaksa menghadapi sejumlah tantangan yang tak mudah. Setelah memperjuangkan pemulihan pasar, kini pabrikan menghadapi tantangan dari sisi produksi.

Mengingat, pandemi membuat produsen chip atau semikonduktor harus memenuhi peningkatan permintaan untuk kebutuhan gadget dan perangkat komputer. Hasilnya, kebutuhan chip untuk kendaraan pun sedikit dikesampingkan.

Baca Juga

Dampaknya, proses produksi kendaraan secara global maupun domestik pun jadi terhambat. Di Indonesia, pabrikan yang telah mengungkap dampak chip terhadap produksi adalah PT Honda Prospect Motor (HPM).

Business Innovation and Marketing & Sales Director HPM, Yusak Billy mengatakan, kelangkaan chip mulai berpengaruh terhadap proses produksi Honda di Indonesia pada Agustus 2021. "Produksi bulan ini juga masih terkendala oleh kelangkaan chip," kata Billy kepada Republika co.id beberapa waktu lalu.

Bagi Honda, kebutuhan chip yang paling besar terdapat pada produk Brio karena poduk itu memiliki kontribusi produksi terbesar di Indonesia. Otomatis, kelangkaan chip paling berdampak pada proses produksi Honda Brio.

"Kelangkaan chip ini pun membuat sejumlah konsumen harus inden. Durasi inden sendiri sekitar satu hingga dua bulan bergantung pada kondisi permintaan di tiap-tiap daerah," ucapnya.

Kondisi ini pun membuat HPM terus melakukan upaya agar konsumen bisa segera memenuhi kebutuhan kendaraanya. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan melakukan komunikasi secara intens dengan pemasok semikonduktor. Dengan komunikasi yang lebih intens, maka Honda berharap kebutuhan chip bisa segera terpenuhi sehingga Honda bisa menjaga kelancaran produksi kendaraan.

Menurutnya, komunikasi itu telah mendapat respons dari pamasok chip dan pemasok dari salah satu negara di Asia Tenggara itu pun telah berkomitmen untuk mampu memenuhi kebutuhan Honda.

"Pemulihan pasokan mulai berjalan bulan depan. Pemulihan dilakukan secara bertahap, tentu hal ini akan sangat berpengaruh positif bagi produksi kami dan bagi masyarakat yang membutuhkan kendaraan dengan segera," ujarnya.

Kondisi ini sendiri otomatis juga berpengaruh terhadap volume penjualan Honda. Sepanjang Agustus 2021, Honda mencatakan penjualan sebanyak 7.341 unit mobil secara retail.

Menurutnya, total penjualan Honda pada bulan Agustus lebih rendah dibanding bulan sebelumnya.

"Meskipun demikian, saat ini Honda melakukan berbagai upaya untuk memaksimalkan produksi demi memenuhi permintaan konsumen. Saat ini, kami terus memonitor perkembangan kondisi ini sambil memaksimalkan produksi dengan komponen yang tersedia untuk dapat secepat-cepatnya memenuhi permintaan konsumen yang saat ini masih cukup tinggi," ucapnya.


BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement