REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah studi yang dilakukan oleh para ilmuwan di Universitas Concordia, Kanada menunjukkan bahwa olahraga intens di malam hari dapat mempengaruhi kualitas tidur. Menurut penelitian yang dilakukan, aktivitas seperti ini sebaiknya dihindari jika Anda ingin merasa segar terbangun di pagi hari.
Analisis dilakukan dengan mengisi beberapa kekosongan dalam hubungan antara olahraga dan tidur. Para peneliti melihat meta-analisis data yang dikumpulkan di 15 studi yang berfokus pada bagaimana sesi olahraga secara intensif tunggal mempengaruhi orang dewasa di tingkat usia muda dan paruh baya pada waktu menjelang tidur.
Pertimbangan variabel dilihat dari yang berbeda, seperti tingkat kebugaran subjek dan apakah mereka tidak banyak bergerak atau aktif secara fisik. Selain itu, apakah olahraga dilakukan pada waktu lebih awal di malam hari atau justru larut malam dan jenis latihan yang dilakukan.
"Secara keseluruhan, analisis kami menunjukkan bahwa ketika olahraga berakhir dua jam sebelum waktu tidur, ada manfaat tidur, termasuk peningkatan onset tidur dan peningkatan durasi tidur," ujar pemimpin dalam studi ini, Emmanuel Frimpong, dilansir News Atlas, Jumat (1/10).
Di sisi lain, ketika olahraga berakhir kurang dari dua jam sebelum tidur, maka ini akan berdampak negatif. Frimpong mengatakan bahwa dibutuhkan waktu lebih lama bagi peserta untuk tertidur dan pada akhirnya membuat durasi istirahat di malam hari berkurang.
Informasi menarik lainnya dari analisis dalam penelitian ini adalah diketahui bahwa bersepeda adalah jenis olahraga yang membawa manfaat paling besar yang membuat tidur nyenyak. Selain itu, olahraga intensitas tinggi antara 30 dan 60 menit adalah yang paling bermanfaat untuk meningkatkan kualitas dan durasi tidur.
Satu hal yang menarik adalah bahwa latihan intensitas tinggi, terlepas dari kapan itu dilakukan di malam hari, memang menyebabkan sedikit penurunan pada tahap tidur rapid-eye-movement (REM). Berdasarkan studi tersebut, orang dewasa yang sehat, muda, dan setengah baya tanpa riwayat gangguan tidur akan lebih baik untuk melakukan olahraga di sore hari jika memungkinkan.
“Setiap orang juga harus menjaga jadwal olahraga yang konsisten, karena berolahraga pada waktu yang berbeda di malam hari dapat menyebabkan gangguan tidur,” jelas Frimpong.
Lebih lanjut, Frimpong mengatakan setiap individu juga harus mempertimbangkan apakah mereka tipe ‘morning person’ atau orang yang senang melakukan aktivitas di pagi hari atau sebaliknya di malam hari. Hal ini karena olahraga intensitas tinggi yang dilakukan di malam hari dapat menyebabkan gangguan tidur bagi mereka yang merupakan morning person.