REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Kisah asmara dan perselingkuhan Ratu Prancis Marie Antoinette dengan bangsawan asal Swedia, Axel von Fersen telah menjadi rahasia umum. Namun baru-baru ini terungkap bukti surat-surat diduga perselingkuhan keduanya.
Dilansir dari New Scientist, Sabtu (2/10), selama pergolakan Revolusi Prancis, Marie Antoinette mengungkapkan cintanya kepada Axel von Fersen melalui kata-kata yang akhirnya dapat dibacakan 230 tahun kemudian.
"Teknologi pemindaian telah berhasil membedakan tinta ratu Prancis dari tinta von Fersen, yang mencoret-coret teksnya dalam upaya untuk melindungi teman dekat dan kemungkinan kekasihnya itu," kata Anne Michelin dari Universitas Sorbonne di Paris.
Michelin dan rekan-rekannya baru-baru ini memeriksa 15 surat yang dipertukarkan antara Antoinette dan von Fersen dari tahun 1791 hingga 1792 atas permintaan Arsip Nasional Prancis. Sementara besar setiap huruf dapat dibaca, kata-kata atau bagian tertentu ditunjukkan dengan tulisan di bawah yang ditulis secara acak, sebagian besar Js, Ls, dan Ts.
"Unit Forensik Kepolisian Nasional Prancis melakukan upaya namun gagal untuk menerjemahkan kata-kata tersembunyi pada 1990-an, karena teknologi saat itu masih kurang," kata Michelin.
Tahun ini, tim Michelin menggunakan pemindaian fluoresensi sinar-X untuk mengurai komposisi unsur logam seperti tembaga, besi, dan seng dalam tinta huruf. Karena berbagai tinta yang digunakan dalam huruf mengandung rasio yang berbeda dari unsur-unsur ini, para peneliti dapat menyesuaikan teknik pemindaian mereka untuk menguraikan kata-kata asli yang ditimbun di bawah lapisan tinta perulangan.
"Terkadang perlu menyesuaikan metode mereka bahkan untuk satu kata, yang bisa membutuhkan waktu beberapa jam untuk memindai," kata dia.
Analisis mereka juga memecahkan misteri siapa yang menyensor surat-surat itu dengan melakukan perbandingan tinta yang digunakan keduanya. Berdasarkan temuan peneliti, von Forsen sendiri yang melakukan penyuntingan terhadap kata-kata dalam surat yang ditulis Marie.
“Mungkin ada alasan politik untuk menyimpan surat-surat itu,” kata Michelin.
Dia menambahkan bahwa surat-surat itu mungkin dimaksudkan untuk menampilkan citra publik yang lebih baik tentang ratu, yang meninggal dengan cara tragis, dipenggal pada 1793.