REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Program Pascasarjana Terapan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS), Bima Sena Bayu Dewantara, menjelaskan, kerangka konseptual Revolusi Industri 4.0, adalah mengkolaborasikan teknologi siber dan otomatisasi, yaitu cyber physical systems.
"Untuk menjawab kebutuhan ini dan menghasilkan lulusan yang kompeten, terampil, berkomitmen, dan siap kerja, dibutuhkan sinergi pendidikan tinggi vokasi bidang teknologi dan industri," kata Bima di acara Trakindo Goes to Campus secara virtual di Jakarta, belum lama ini.
Bima menyampaikan rencana PENS menjawab kebutuhan ini dengan mempersiapkan pembukaan program studi (prodi) pascasarjana S3 terapan di bidang cyber physical systems pertama di Indonesia. Prodi tersebut diharapkan mulai aktif di tahun ajaran 2022-2023 yang segera datang.
Ketua Departemen Teknik Elektro Universitas Hasanuddin (Unhas), Dewiani, menjelaskan upaya Unhas untuk menyiapkan lulusan berkualitas yang siap menghadapi perubahan zaman. Pihaknya merancang beberapa mata kuliah yang sesuai dengan kebutuhan industri sehingga nanti mahasiswa siap terjun di industri.
"Meskipun teknologi yang digunakan tiap industri mungkin spesifik dan terus berkembang, kami telah memberi dasar yang kuat sehingga mereka bisa beradaptasi," jelas Dewiani di acara yang sama.
Program bertajuk Trakindo Goes to Campus yang dimanfaatkan sebagai sarana berbagi keahlian dan pengalaman Trakindo di industri alat berat kepada mahasiswa, khususnya di tengah disrupsi industri 4.0. Acara hasil kolaborasi dengan PENS dan Unhas tersebut mengusung tema 'Prospek dan Masa Depan Pendidikan Teknologi di Indonesia pada Era Disrupsi Industri 4.0'.
Kedua acara tersebut diikuti sekitar 250 mahasiswa dan belasan staf pengajar dari kedua institusi pendidikan bergengsi tersebut. Corporate Communication and CSR Manager Trakindo, Candy Sihombing, menjelaskan, kolaborasi perseroan dengan PENS dan Unhas merupakan salah satu inisiatif Trakindo dalam memperluas wawasan mahasiswa.
"Diharapkan setelah acara ini berlangsung, mahasiswa mendapatkan informasi mengenai prospek
karier dan implementasi teknologi di masa depan serta memotivasi mahasiswa untuk belajar sungguh-sungguh agar mampu bersaing di era perubahan. Kami percaya bahwa dengan bekerja sama, kita bisa memberi perubahan positif untuk masa depan yang lebih baik," ucap Candy.
Instructor Technology Trakindo Tembagapura, Fajar Nur Hendri Winarko, menjelaskan Revolusi Industri 4.0 merupakan fase lanjutan dari Revolusi Industri 3.0 yang ditandai dengan pemanfaatan elektronik dan teknologi informasi. Revolusi Industri 4.0 ditandai dengan perpaduan teknologi yang mengaburkan batas antara bidang fisik, digital, dan biologis.
Dia pun menyinggung teknologi minegem atau cat minestar command for underground. Menurut dia, minegem merupakan teknologi otomasi yang membuat operator dapat mengontrol alat berat dari jarak jauh yang saat ini banyak diimplementasikan di pertambangan bawah tanah. "Sehingga penggunaannya lebih aman dan meningkatkan produktivitas," jelas Fajar.