Selasa 05 Oct 2021 05:30 WIB

FRI: Masing-Masing PTN Lakukan PTM Sesuai Kondisi Daerah

FRI belum mendata jumlah perguruan tinggi negeri yang sudah melakukan PTM terbatas.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ratna Puspita
 Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) sekaligus Ketua Forum Rektor Indonesia (FRI) Panut Mulyono.
Foto: Republika/Wahyu Suryana
Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) sekaligus Ketua Forum Rektor Indonesia (FRI) Panut Mulyono.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Forum Rektor Indonesia (FRI), Panut Mulyono, mengungkapkan, sudah banyak perguruan tinggi yang melakukan perkuliahan tatap muka (PTM) terbatas. Pada prinsipnya, kata dia, rektor masing-masing perguruan tinggi di Indonesia memulai PTM terbatas sesuai dengan keadaan dan kondisi di mana kampus berada.

"Pada prinsipnya, rektor masing-masing perguruan tinggi memulai perkuliahan tatap muka terkendali sesuai keadaan dan kondisi di mana masing-masing kampus berada," ungkap Panut kepada Republika lewat pesan singkat, Senin (4/10).

Baca Juga

Meski menyatakan sudah banyak perguruan tinggi yang melakukan PTM terbatas, Panut menyatakan, FRI belum mendata secara persis jumlah perguruan tinggi negeri mana saja yang sudah melakukan PTM terbatas. Begitu pula, perguruan tinggi negeri mana saja yang belum melakukan PTM terbatas beserta kendala-kendala yang dihadapi oleh masing-masing perguruan tinggi itu.

"Rapat FRI Jumat malam yang lalu kami tidak membahas hal itu karena sudah dibahas pada rapat-rapat yang lalu-lalu," kata dia.

Profesor yang menjabat sebagai rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) itu menjelaskan, universitasnya pada 4-15 Oktober melakukan ujian tengah semester (UTS) ganjil tahun akademik 2021/2022. Setelah UTS ganjil itu, UGM akan melangsungkan PTM terbatas. Menurut dia, selama ini sebenarnya laboratorium dan studio di UGM sudah dibuka untuk mahasiswa yang perlu melakukan kegiatan di laboratorium.

"Setelah selesai ujian tengah semester, dimulai PTM terbatas. Selama ini laboratorium dan studio di UGM sudah dibuka untuk mahasiswa yang melakukan kegiatan di laboratorium," kata dia.

Di sisi lain, Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), Arif Satria, menyatakan, IPB sedang menunggu izin dari Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota dan Kabupaten Bogor untuk melaksanakan PTM terbatas di kampus. Rencananya, IPB akan melaksanakan PTM terbatas secara bertahap mulai akhir Oktober.

Arif menyatakan, untuk PTM terbatas, IPB berfokus pada kegiatan-kegiatan praktikum laboratorium. Sementara untuk perkuliahan biasa, kata dia, IPB masih akan melakukannya dengan cara online atau daring meski pembelajaran tersebut dilakukan di kampus.

"Kita fokus tatap muka untuk kegiatan praktikum laboratorium. Untuk perkuliahan masih tetap online meski dilakukan di kampus," ujar Arif. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement