REPUBLIKA.CO.ID,BANDAR LAMPUNG – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung akan menambah jumlah sekolah dan kelas yang menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM), menyusul ibukota Provinsi Lampung tersebut turun menjadi PPKM Level 2, Selasa (5/10). Penurunan level tersebut menunjukkan kinerja baik petugas dan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan.
“(Rencana) akan menambah sekolah yang menggelar PTM. Saya akan kumpulkan kepala dinas dan kepala sekolah lagi,” kata Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana di Bandar Lampung, Selasa (5/10).
Eva bersyukur Kota Bandar Lampung kembali turun dari PPKM Level 3 menjadi Level 2, berkat keseriusan semua pihak dalam bekerja sama menerapkan protokol kesehatan selama masa pandemi Covid-19. Meski sudah turun level, ia berharap masyarakat tetap menerapakn protokol kesehatan secara ketat dan terus waspada.
Saat ini, dia mengatakan, sebagian sekolah sudah menerapkan PTM untuk kelas enam tingkat SD dan kelas 9 tingkat SMP. Ke depan, akan menambah lagi jumlah sekolah yang dapat menggelar PTM dan kelas yang akan belajar PTM. Hal tersebut akan dilakukan bertahap dengan kuota murid 50 persen masuk pagi, dan 50 persen masuk siang.
Eva, yang pernah menjadi anggota DPRD Lampung mengatakan, durasi belajar sekolah yang menggelar PTM masih dilarang secara penuh dari pagi sampai petang. Semua sekolah menggelar PTM durasi belajar masih dihitung per jam, dan terus dilakukan evaluasi.
Hal tersebut dikarena peraturan yang ada, dan melihat kondisi yang ada di lapangan, juga untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 dengan varian baru. Menurut dia, jika hasil evaluasi terhadap sekolah menggelar PTM maka akan ditingkatkan lagi jumlah sekolah dan kelas, juga durasi bejalarnya.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Selasa (5/10), terdapat penambahan kasus positif di Kota Bandar Lampung sebanyak enam orang, dan pasien meninggal dunia satu orang. Total pasien positif Covid-19 selama pandemi sebanyak 11.257 orang, pasien sembuh 10.377 orang, dan pasien meninggal dunia 790 orang.
Beberapa sekolah swasta menginginkan menggelar PTM setelah Kota Bandar Lampung memasuki zona kuning dan PPKM level 2. “Kami berharap tidak hanya sekolah negeri, tapi sekolah swasta juga gelar PTM. Belajar //online// berbeda dengan belajar langsung di kelas,” kata Harkam, siswa salah satu SMA IT di Bandar Lampung.
Dia mengatakan, secara bertahap sekolah-sekolah di Kota Bandar Lampung dapat menerapkan PTM dengan ketentuan dan syarat yang ketat. Menurut dia, masing-masing sekolah telah menggelar simulasi untuk penerapan PTM, jadi tidak perlu ragu lagi.
Sedangkan Caca, siswi SMA Negeri di Kemiling mengaku senang dapat belajar secara tatap muka lagi di kelas. Selama belajar daring, menurut dia, sangat susah menyerap pelajara dari pemaparan gurunya. Selain itu, belajar daring sering terganggu di dalam rumah.
“Belajar daring lebih susah menangkap pelajara daripada belajar langsung dari guru di dalam kelas. Suasananya berbeda kalau di kelas dan di rumah,” ujar siswi kelas 10 tersebut.