Kisah Prajurit 'Pengawal' DKI yang Ikut Bantu Perbekalan
Anggota Brimob pengawal Kontingen DKI Jakarta (ki-ka), Rizaldi, Ririn Dwi Utomo, dan Yudha Nugraha.
Foto: Dok. Pri
REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Berita mengenai serangan dan juga aksi baku tembak antara Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dengan TNI, jelang PON Papua 2021 digelar cukup membuat khawatir peserta daerah lain yang akan ikut ajang multi cabor terbesar di Tanah Air ini.
Walaupun titik kejadian sangat jauh dari empat Klaster (Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika, dan Kabupaten Merauke) tempat pelaksanaan PON digelar untuk memberi rasa aman, Kapolri menginstruksikan setiap daerah membawa tenaga pengaman tambahan.
DKI Jakarta sendiri yang bertekad menjadi juara umum PON Papua membawa total 20 personel polisi dari satuan Brimob. Mereka dibagi empat Klaster, Kota Jayapura tujuh personel termasuk komandan Kontingen, Kabupaten Jayapura (5), Mimika (4) dan Merauke (4).
Komandan Tim (Dantim) Tim pengamanan Kontingen Kota Jayapura, Ririn Dwi Utomo ketika ditemui republika.co.id Selasa (5/10) mengatakan, tugas utama mereka memang memberikan pengamanan kepada kontingen. Namun selain itu mereka juga membantu kontingen jika ada masalah perbekalan.
"Perbekalan atau konsumsi sering bermasalah pada PON Papua ini. Saat saya mengawal Cabor Voli, mereka main jam 14.00 WIT, konsumsi baru datang jam 14.00 tentu ini akan menggangu penampilan atlet," kata Ririn yang didampingi Rizaldi dan Yudha Nugraha yang ditemui di GOR Waringin, Cabor Bulu Tangkis.
Ririn melanjutkan, untuk itu mereka juga membantu manajer cabor untuk berbelanja kebutuhan perbekalan. "Kita kawal agar atlet mendapat makanan yang baik sehingga bisa tampil maksimal," kata dia.
"Tugas Kita mendukung Kontingen DKI Jakarta agar tercipta rasa nyaman dan aman sehingga kontingen ibukota ini bisa sukses di PON Papua 2021," tegas dia.
Komentar