Incar Emas karena Ingin Dikalungi Medali oleh Luhut
Pelari Jawa Barat Agus Prayogo (kiri) berlari paling depan dalam babak final nomor lari 5.000 meter putra cabang atletik PON Papua di Stadion Atletik Mimika Sport Center, Kabupaten Mimika, Papua, Selasa (5/10/2021). Agus meraih medali emas, sementara pelari Jabar lainnya Pandu Sukarya meraih medali perak dan pelari Bangka Belitung Robi Sianturi meraih medali perunggu.
Foto: ANTARA/Aditya Pradana Putra
REPUBLIKA.CO.ID, MIMIKA -- Agus Prayogo mengaku kehadiran Luhut Binsar Pandjaitan memotivasinya dalam meraih medali emas dari nomor 5.000 meter putra cabang olahraga (cabor) atletik di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua. Pelari nasional asal Jawa Barat ini ingin dikalungi medali oleh Luhut dalam perlombaan yang berlangsung di GOR Mimika Sport Complex (MSC), Mimika, Papua, Selasa.
"Di samping ingin bisa mempertahankan tiga medali emas, pagi ini juga dilepas oleh Pak Luhut Binsar Pandjaitan, Ketua Umum PB PASI, yang ada informasi pengalungan medali oleh beliau. Dan, ini menjadi motivasi bagi saya," ujar Agus, seperti dikutip dari Antara, Selasa (5/10).
Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI), Luhut Binsar Pandjaitan, hadir membuka perlombaan cabor atletik pada Selasa. Didorong oleh motivasi ingin dikalungi medali oleh Luhut, Agus akhirnya berhasil menjadi orang pertama yang melewati garis finis dengan catatan waktu 14 menit dan 44,29 detik.
Medali perak turut disabet pelari Jawa Barat lainnya, Pandu Sukarya, dengan catatan waktu 14 menit dan 56,77 detik. Sementara medali perunggu direbut pelari asal Bangka Belitung, Robi Sianturi, dengan catatan waktu 15 menit 01,97 detik.
Agus telah memimpin sejak awal lomba. Dia nampak tenang berada di urutan depan melintasi putaran demi putaran pada 3.000 meter pertama. Jelang 2.000 meter terakhir, peraih tiga emas pada PON Jawa Barat 2016 itu meningkatkan kecepatan dan berhasil finis pertama meninggalkan lawan-lawannya.
Meski meraih medali emas, Agus gagal memecahkan rekor nasional atas namanya sendiri dengan catatan waktu 14 menit 04,29 detik. Ditemui usai pertandingan, Agus mengakui bahwa capaian waktu yang dia peroleh bukan hasil terbaik.
Namun, dia mengaku puas, mengingat Papua memiliki kelembaban cuaca yang cukup tinggi dan terik.
"Ini bukan waktu terbaik saya, bukan rekor nasional. Tetapi saya puas karena cuaca di Timika ini kelembabannya cukup tinggi, panas sekali,'' katanya. ''Di samping itu, saya turun di tiga nomor, jadi kayak simpan tenaga," ujar dia.
Agus diketahui akan turun di dua nomor perlombaan lainnya yakni marathon putra dan 10.000 meter putra.
Komentar