Rabu 06 Oct 2021 13:57 WIB

Universitas Siber Muhammadiyah Resmi Diluncurkan

Sibermu digagas Muhammadiyah menggunakan modul tunggal Pendidikan Jarak Jauh (PJJ).

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agus Yulianto
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir.
Foto: Dokumen.
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah meluncurkan Universitas Siber Muhammadiyah (Sibermu). Sibermu merupakan perguruan tinggi yang digagas Muhammadiyah menggunakan modul tunggal Pendidikan Jarak Jauh (PJJ).

Ini merupakan kelanjutan soft launching yang sebelumnya sudah dilakukan pada 2019 lalu. Saat itu, peluncuran dilakukan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir dan Mendikbudristek, Nadiem Makarim pada Milad 108 Muhammadiyah.

Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir mengaku, bersyukur dan berterima kasih kepada pihak-pihak yang mendukung pengajuan izin tersebut. Dia menekankan, Muhammadiyah mampu menempuh jalur resmi, legal, obyektif, dan mengikuti sistem.

Dia berpendapat, jalur seperti itu memang merupakan tradisi dan cara berpikir dari Persyarikatan Muhammadiyah. Sebab, Haedar menegaskan, Muhammadiyah tidak terbiasa menggunakan cara-cara yang instan, apalagi jalur-jalur yang menerabas.

"Ini sebagai bentuk kita mengedukasi masyarakat dan bangsa ini kalau Indonesia tegak baik sebagai negara maupun sebagai bangsa, jika sudah mempunyai tradisi yang profesional, meritokrasi dan good goverment," kata Haedar, Rabu (6/10).

Dia turut mengingatkan, Sibermu merupakan mandat negara kepada Muhammadiyah untuk mengisi ruang baru sebagai irisan era Revolusi Industri 4.0. Bagi Haedar, pendirian Sibermu menjadi langkah konkrit menyambut era 4.0, bukan retorika.

Untuk itu, Muhammadiyah akan betul-betul menyelenggarakan universitas ini dengan seksama dan sistem yang baik. Apalagi, lanjut Haedar, pendirian Sibermu bukan dengan tangan kosong karena Muhammadiyah sudah memiliki dasar pendidikan.

Termasuk, pendidikan daring yang sudah dilangsungkan daring di 164 Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA) dan jadi bagian integral PTMA sehat. Maka itu, Haedar berpesan, agar Sibermu dikelola dengan sebaik-baiknya dan modern.

"Hal itu dimaksudkan untuk menunjukkan ke Indonesia kalau Muhammadiyah selalu di depan dalam mewujudkan pranata modern bermutu, berkualitas dan berkemajuan," ujar Haedar.

Plt Kepala LLDikti Wilayah V, Bhimo Widyo Andoko berharap, dengan biaya yang terjangkau Sibermu mampu menghadirkan pendidikan berkualitas. Terlebih, Sibermu bisa diakses berbagai wilayah di Indonesia, bahkan di berbagai belahan dunia.

Karenanya, dia berharap, Sibermu dapat menjangkau daerah-daerah luar, sehingga mendorong perluasan akses pendidikan secara lebih masif. Serta, memperkuat kampus-kampus PTM lain yang tersebar baik di dalam maupun di luar negeri.

Selain itu, Sibermu menerapkan, tiga peran penting hari ini. Mulai dari sebagai perguruan tinggi yang menerapkan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ), sebagai agregator dan fasilitator pertukaran pelajar dalam Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

"Saya menghargai kehadiran Universitas Siber Muhammadiyah, meluaskan jangkauan untuk menjangkau daerah-daerah 3T di Indonesia. Saya berharap, Sibermu terus meningkatkan kualitas dengan terus tingkatkan sistem monitoring dan evaluasi," kata Bhimo.

Sibermu resmi mendapat izin operasional lewat SK Mendikbudristek 430/E/0/2021. Sebelumnya, Sibermu memperoleh izin prinsip setelah menjalani evaluasi lapangan virtual dari Dirjen Dikti di Kampus Sibermu Jalan Hos Cokroaminoto Yogyakarta.

Sibermu memiliki enam program studi yaitu sistem informasi, hukum, administrasi kesehatan, akuntansi dan manajemen. Sibermu berperan pula sebagai penyedia mata kuliah untuk Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA) selaku agregator. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement