Temuan Kasus Covid di PON XX Papua, Puan: Evaluasi Prokes

Puan juga menyoroti longgarnya protokol kesehatan di lokasi penyelenggaraan PON

Rabu , 06 Oct 2021, 15:59 WIB
Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Ketua DPR Puan Maharani (kanan) saat meninjau Istora Papua Bangkit di Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Papua, Sabtu (2/10/2021). Selain meresmikan Istora Papua Bangkit, Presiden Joko Widodo juga meresmikan sejumlah arena Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua.
Foto: ANTARA/Biro Pers dan Media Setpres
Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Ketua DPR Puan Maharani (kanan) saat meninjau Istora Papua Bangkit di Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Papua, Sabtu (2/10/2021). Selain meresmikan Istora Papua Bangkit, Presiden Joko Widodo juga meresmikan sejumlah arena Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPR RI, Puan Maharani menyoroti soal terdeteksinya kasus covid-19 pada perhelatan PON XX Papua. Puan meminta agar ada evaluasi protokol kesehatan dalam penyelenggaraan PON XX Papua. 

"Harus ada evaluasi protokol kesehatan pada PON XX Papua. Kita tidak ingin keselamatan rakyat dipertaruhkan karena kurang optimalnya pelaksanaan prokes," kata Puan, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (6/10).

Dikabarkan sebelumnya terdapat 29 peserta PON, baik atlet, official dan panitia yang terpapar virus Corona. Sebanyak 29 orang ini tersebar di 4 kluster PON 2021 yaitu di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika, dan Kabupaten Jayapura.

Ia meminta penyelenggara segera melakukan isolasi terhadap peserta PON yang terindikasi positif Covid-19. Puan juga mengingatkan pentingnya akurasi pelacakan serta sterilisasi untuk mencegah meluasnya penyebaran virus.

"Jangan sampai pelaksanaan pesta olahraga ini mendatangkan masalah bagi masyarakat, khususnya rakyat Papua sebagai tuan rumah yang dengan tangan terbuka membuka pintu terhadap pelaksanaan PON," ujarnya.

"Temukan apa yang salah hingga muncul cukup banyak kasus Covid-19. Semua pihak harus bergotong royong mencari solusi untuk menghindari semakin banyaknya peserta PON yang terpapar Corona," imbuhnya.

Puan juga menyoroti longgarnya protokol kesehatan di lokasi penyelenggaraan PON. Sebab berdasarkan laporan, pemeriksaan dan pengawasan saat pertandingan kerap kali kurang maksimal.

"Protokol kesehatan saat pembukaan PON beberapa hari lalu sudah cukup bagus. Penerapan yang sama harus dilakukan di setiap venue sehingga semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan PON dalam kondisi aman," tuturnya.

Selain itu Puan juga meminta panitia  untuk konsisten memeriksa surat keterangan vaksin bagi penonton yang datang ke setiap pertandingan PON. Selain itu, Puan mengingatkan agar syarat kapasitas penonton maksimal 25 persen tidak diabaikan.

"Jika penonton bergerombol, panitia harus segera mengingatkan. Termasuk apabila ada yang melepas masker. Penyelenggara bersama Satgas Penanganan Covid-19 harus menerapkan prokes sesuai dengan rencana awal," tegas mantan Menko PMK tersebut.

Meski begitu, Puan meminta agar temuan kasus Covid-19 tak menyurutkan semangat PON Papua. Puan juga berharap agar tidak ada lagi tambahan kasus di pesta olahraga empat tahunan itu.

"Mari sama-sama menjaga agar PON Papua terselenggara dengan baik. Tetap semangat, optimistis, dan terapkan prokes secara maksimal," imbaunya.