REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga meyakini penawaran saham umum perdana atau Initial Public Offering (IPO) anak usaha PT Telkom Tbk (TLKM) yakni PT Dayamitra Telekomunikasi atau Mitratel akan sukses mengingat fundamental perusahaan yang kuat di sektornya.
"Mitratel kita tahu perusahaan dengan pemilik tower terbesar yang ada sekarang ini. Dan ini akan menjadi bintangnya perusahaan tower di Indonesia," kata Arya kepada awak media secara daring di Jakarta, Selasa.
Menurut Arya, fundamental yang dimiliki oleh Mitratel dilihat dari aset dan layanan yang dimiliki oleh perseroan dan tidak dimiliki oleh perusahaan sejenis di sektor bisnis menara telekomunikasi. Mitratel saat ini memiliki 28 ribu menara telekomunikasi yang tersebar di seluruh Indonesia.
Namun Arya mengatakan nilai tambah dari Mitratel bukan hanya kepemilikan menara telekomunikasi terbesar di Indonesia, namun juga didukung dengan jaringan kabel serat optik. "Mereka punya kelebihian, dia disupport oleh fiber optik, sehingga tower-towernya punya power yang kuat, tidak hanya sekadar radio. Mitratel kelebihannya di sana. Dari tower memang bisa diimbangi yang lain, tapi dari sisi fiber optiknya, Mitratel ini powerful," kata Arya.
Arya menyebutkan rencana IPO anak usaha BUMN yang paling dekat akan dilakukan pada 2021 adalah Mitratel. Sementara untuk rencana IPO anak usaha BUMN lainnya, seperti PT Pertamina Geothermal Energy disebutkan masih harus menunggu waktu.Pembentukan holding BUMN panas bumi ditargetkan oleh pemerintah sebagai bentuk komitmen sumber daya energi baru dan terbarukan (EBT) dengan menggabungkan anak usaha Pertamina dan PLN.