Kamis 07 Oct 2021 02:59 WIB

Planet Ini Miliki Hujan Besi Mendidih, Suhunya Sangat Panas

Planet WASP-76 b memiliki suhu 1.300 derajat Clecius pada malam hari.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Eksoplanet. ilustrasi
Foto: EPA-EFE/ESO/L. Calcada
Eksoplanet. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, TORONTO -- Pada Maret tahun lalu, para ilmuwan mempblikasikan sebuah planet eksotis di tata surya lain. Planet tersebut selalu memiliki ramalan cuaca mengerikan, yakni hujan dengan tetesan besi cair panas yang mendidih.

Planet itu bernama WASP-76 b. Berdasarkan penelitian terbaru, planet eksasurya ini mungkin lebih panas dari yang diperkirakan para ilmuwan.

Baca Juga

WASP-76 b, yang terletak sekitar 640 tahun cahaya dari matahari adalah 'ultrahot Jupiter' yang mengelilingi bintang induknya sekali setiap 1,8 hari Bumi. Posisi planet ini yang begitu dekat dengan bintangnya menjadikan planet ini menjadi dunia laut api. Planet ini 1,85 kali lebih lebar dari Jupiter meskipun hanya memiliki 85 persen dari massa planet itu.

Dilansir dari Space, Rabu (6/10), WASP-76 b juga terkunci secara pasang surut, selalu menunjukkan wajah yang sama ke bintangnya seperti halnya bulan hanya menunjukkan ke sisi dekatnya kepada manusia di Bumi.

WASP-76 b sangat panas. Para astronom memperkirakan bahwa sisi malamnya adalah 1.300 derajat Celcius, sementara suhu di siang hari berkisar sekitar 2.400 celcius cukup panas untuk menguapkan banyak logam. Memang, para ilmuwan berpikir bahwa angin kencang membawa besi yang menguap dari siang hari exoplanet ke sisi malam yang lebih dingin, di mana ia mengembun dan jatuh sebagai hujan besi cair.

Penemuan baru menyarankan WASP-76 b mungkin bahkan lebih ekstrem dari studi sebelumnya. Tim ilmuwan mengamati eksoplanet menggunakan teleskop North Gemini, di dekat puncak gunung berapi Mauna Kea Hawaii dan melihat tanda kalsium terionisasi di atmosfer atasnya.

“Kami melihat begitu banyak kalsium, ini adalah fitur yang sangat kuat,” kata mahasiswa doktoral Universitas Toronto Emily Deibert dalam sebuah pernyataan.

“Tanda spektral kalsium terionisasi ini dapat menunjukkan bahwa eksoplanet memiliki angin atmosfer atas yang sangat kuat atau suhu atmosfer di eksoplanet jauh lebih tinggi dari yang kita duga,” katanya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement