Rabu 06 Oct 2021 21:34 WIB

Kampus di DIY Segera Mulai Perkuliahan Tatap Muka

Perkuliahan tatap muka ini tetap dipadukan dengan sistem perkuliahan jarak jauh

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Hiru Muhammad
Tenaga kesehatan menyuntik vaksin Covid-19 mahasiswa saat vaksinasi Covid-19 massal di Hutan Laboratorium Fakultas Kehutanan UGM, Yogyakarta, Jumat (23/7). Sebanyak 500 mahasiswa Fakultas Kehutanan UGM menjadi target vaksinasi massal.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Tenaga kesehatan menyuntik vaksin Covid-19 mahasiswa saat vaksinasi Covid-19 massal di Hutan Laboratorium Fakultas Kehutanan UGM, Yogyakarta, Jumat (23/7). Sebanyak 500 mahasiswa Fakultas Kehutanan UGM menjadi target vaksinasi massal.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Kampus di DIY segera memulai perkuliahan tatap muka di Oktober 2021 ini. Salah satunya UIN Sunan Kalijaga (Suka) Yogyakarta yang merencanakan perkuliahan tatap muka pada 11 Oktober nanti.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Kelembagaan UIN Suka Yogyakarta, Iswandi Syahputra mengatakan, berbagai persiapan telah dilakukan untuk memulai tatap muka. Mulai dari sarana dan prasarana penunjang protokol kesehatan hingga SOP selama berjalannya perkuliahan tatap muka.

"Kami melakukan pemeriksaan ke setiap fakultas terhadap persiapan tersebut, yang hasilnya 95 persen fakultas telah siap melaksanakan perkuliahan tatap muka," kata Iswandi dalam siaran pers yang disampaikan Humas UIN Suka Yogyakarta, Rabu (6/10).

Iswandi menyebut, belum semua civitas akademik yang dapat mengikuti perkuliahan tatap muka. Sehingga, perkuliahan tatap muka ini tetap dipadukan dengan sistem perkuliahan jarak jauh atau sistem blended learning.

Pasalnya, hanya civitas akademik yang memenuhi syarat dapat mengikuti perkuliahan tatap muka. Salah satunya terkait dengan ketuntasan vaksinasi Covid-19.

"Untuk dosen dan tenaga kependidikan yang sudah lanjut usia tidak diperkenankan untuk mengikuti perkuliahan tatap muka, dan bagi mahasiswa yang belum menyelesaikan vaksinasi dosis satu dan dua juga tidak boleh mengikuti tatap muka di kampus," ujarnya.

Sebelumnya, pihak perguruan tinggi (PT) di DIY diminta untuk mendata mahasiswanya yang datang dari luar daerah. Ketua Satgas Percepatan Vaksinasi Pemda DIY, Sumadi mengatakan, pendataan dilakukan untuk memastikan mahasiswa yang datang sudah mendapatkan vaksin Covid-19.

"Supaya bisa mendata mahasiswa yang datang dari luar Pulau Jawa yang (capaian) vaksinasinya rata-rata masih di bawah (rendah). Jangan sampai ada yang dari luar Jawa masuk dan belum tervaksin sama sekali," kata Sumadi yang juga Asisten Bidang Pemerintahan dan Administrasi Umum Pemda DIY tersebut belum lama ini.

Sumadi menyebut, data yang sudah dikumpulkan oleh masing-masing PT nantinya akan menjadi acuan untuk vaksinasi mahasiswa. Sebab, bagi mahasiswa yang belum divaksin, maka diimbau agar melakukan vaksinasi dalam rangka perkuliahan tatap muka.

Pasalnya, perkuliahan tatap muka secara terbatas direncanakan Oktober 2021 ini akan dimulai dilakukan oleh beberapa PT. Sehingga, dimungkinkan akan banyak mahasiswa dari luar daerah yang masuk ke DIY.

"Pak Gubernur (DIY) sudah meminta pihak rektorat untuk mendata, komunikasikan kepada kami Pemda DIY atau nanti dengan TNI/Polri karena kami tidak menghendaki adanya klaster (penularan Covid-19 saat digelarnya perkuliahan tatap muka), kita harus sangat berhati-hati," ujar Sumadi.

Untuk dapat menggelar perkuliahan tatap muka, Pemda DIY mensyaratkan vaksinasi minimal 80 persen bagi civitas akademik di tiap PT. Sumadi menuturkan, pihaknya masih belum memiliki data terkait berapa persen mahasiswa yang sudah tervaksinasi di DIY.

Sumadi menyebut belum ada PT yang memulai kegiatan perkuliahan tatap muka. Walaupun begitu, sudah ada beberapa PT yang mengajukan permintaan kepada Pemda DIY untuk segera menggelar perkuliahan tatap muka.

"(Mahasiswa) Di Yogya kan banyak datang dari luar, kita belum bisa memastikan (vaksinasi) ini sudah 80 persen atau belum. Mahasiswa dalam kondisi normal di DIY itu kira-kira (jumlahnya) 275 ribu orang yang datang ke DIY, tapi di situasi pandemi kita belum punya data. Baru data per 2 September lalu kira-kira mereka yang datang sekitar puluhan ribu dari berbagai daerah," jelasnya.

Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti juga sudah mengimbau mahasiswa yang datang dari luar kota untuk melakukan vaksinasi Covid-19. Pihaknya menyebut, ketersediaan vaksin saat ini di Pemkot Yogyakarta masih sangat mencukupi.

Selain di fasilitas pelayanan kesehatan (faskes), pelayanan vaksinasi di Yogyakarta saat ini masih dilakukan di sentra-sentra vaksinasi, salah satunya di XT Square. Sehingga, mahasiswa yang belum divaksin diharapkan datang ke sentra vaksinasi tersebut untuk mendapatkan vaksin."Kita punya (pelayanan) Sabtu dan Minggu (di XT Square), mahasiswa silahkan datang," kata Haryadi

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement