Ini Kata Candra Wijaya Soal Bulu Tangkis dan PON Papua
Candra Wijaya
Foto: Dok Media Center Jakarta PON Papua
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Legenda bulu tangkis Indonesia peraih medali emas Olimpiade Sydney 2000 dan Juara Dunia 1997, Candra Wijaya, punya pendapat dalam penyelenggaraan cabang tepok bulu Pekan Olahraga Nasional (PON). Menurut Candra, memang perlu adanya pembatasan bagi para atlet yang boleh berlaga di PON.
Namun pembatasan tersebut tidak berdasarkan usia, melainkan peringkat dunia. "Mungkin bisa dibatasi pebulu tangkis yang masuk 20 besar peringkat BWF tidak boleh main di PON. Sebab pemain yang masuk peringkat tersebut lebih bagus untuk konsentrasi ke level lebih tinggi," kata Candra dalam bincang-bincang dengan wartawan di Media Center Jakarta untuk PON XX Papua, Rabu (6/10).
PON XX Papua tanpa nama besar atlet yang sudah akrab di telinga pecinta bulu tangkis nasional. Sebab, para pemain terbaik Indonesia saat ini bersiap mengikuti ajang Piala Thomas-Uber.
Terkait penyelenggaraan PON XX, Candra mengaku ikut bangga Papua untuk kali pertama menggelar ajang multi event terbesar nasional tersebut. Apalagi PON XX ini mendapat perhatian lagsung dari Presiden Joko Widodo.
"Ini menjadi daya tarik dan kebanggaan kita bersama. Juga sekaligus menjadi semangat kesatuan dan persatuan kita bersama, mengangkat nasionalisme kita semua sebagai bangsa Indonesia. Sangat bagus sekali, PON kali ini sangat berbeda sekali," kata Candra.
Candra mengaku bernostagia dengan hadir menjadi nara sumber untuk berbicara seputar PON di Media Center Jakarta. Menurut dia, PON menjadi kawah candradimuka bagi olahragawan daerah, sebelum nantinya mereka akan jadi atlet nasional Indonesia. "Saya pernah mengalami hal itu," aku Candra.
Ke depan, Candra berharap gengsi daerah tidak terlalu ditonjolkan. Di matanya, lebih bagus mengedepankan prestasi, ketimbang gengsi daerah.
"Sebab konotasinya akan kurang baik untuk perkembangan prestasi olahraga Indonesia," jelas Candra.
Komentar