REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Tim Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menciptakan inovasi baru berupa boba yang terbuat dari bonggol pisang.
Salah satu anggota tim PKM UMS, Tri Cahyo Utomo, menjelaskan, ide boba berbahan dasar bonggol pisang tersebut muncul dari permasalahan banyaknya limbah bonggol pisang di daerah Nguter, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
"Ide kami di latarbelakangi dari permasalahan masyarakat Gayam RT 002/ 005 Pondok, Nguter, Sukoharjo di mana banyak limbah bonggol pisang. Dari situlah kami mendapat ide untuk membuat boba yang berbahan dasar bonggol pisang," kata Cahyo seperti tertulis dalam siaran pers yang diterima Republika, Kamis (7/10).
Cahyo menambahkan, boba bonggol pisang mempunyai banyak kelebihan dibandingkan boba pada umumnya. Berdasarkan hasil kajian ilmiah, boba bonggol pisang itu disebut kaya akan serat dan bergizi tinggi.
"Boba bonggol pisang memiliki serat yang tinggi, selain itu juga kaya gizi jika dibandingkan boba pada umumnya," ucapnya.
Cahyo merinci, daftar kandungan gizi yang ada di dalam boba bonggol pisang karya timnya, yakni energi 245 kkal, protein 3,4 gram, karbohidrat 66,2 gram, kalsium 70 Mg, besi 2 Mg, fosfor 150 Mg, vitamin B1 0,04 Mg, dan vitamin C 4,0 Mg.
Sedangkan boba yang berbahan dasar tepung tapioka hanya mengandung energi 362 kkal, protein 3,4 gram, lemak 0,3 gram dan karbohidrat 86,9 gram.