Kamis 07 Oct 2021 14:37 WIB

Ada Orang Kuat Makan Pedas dan tidak, Mengapa? Ini Kata Ahli

Reaksi makanan pedas pada setiap orang berbeda-beda ketika dikonsumsi.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Nora Azizah
Reaksi makanan pedas pada setiap orang berbeda-beda ketika dikonsumsi.
Foto: PxFuel
Reaksi makanan pedas pada setiap orang berbeda-beda ketika dikonsumsi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tak sedikit orang yang menyukai makanan pedas. Pada kenyataannya, makanan pedas yang berasal dari cabai memiliki kandungan bahan aktif yang disebut capsaicin. 

Menurut konsultan gastroenterologis di The Wellington Hospital Bagian dari HCA Healthcare UK, Profesor Stuart Bloom, bahan aktif capcaisin sebenarnya mengiritasi. Lalu apa yang sebenarnya terjadi pada tubuh ketika makan makanan yang pedas? 

Baca Juga

Bloom menjelaskan, bahan capsaicin memberikan reaksi pada tubuh. Capcaisin bisa memberikan efek stimulasi pada aliran darah.

"Mereka bahan capsaicin memang memiliki sedikit efek pada stimulasi aliran darah di usus dan meningkatkan produksi lendir, tetapi juga dapat menyebabkan diare,” jelas Bloom, dilansir laman Newschain, Kamis (7/10). 

Meski terasa lezat bagi banyak penyuka pedas, Bloom mengatakan, capcaisin masih mengiritasi pada tubuh. Iritasi ini terkait dengan gangguan pencernaan dan rasa terbakar pada perut.

Namun, efeknya pada tubuh benar-benar berbeda bagi setiap orang. Dia menjelaskan, beberapa orang merasa biasa saja saat menyantap makanan pedas. Sementara, beberapa yang lain bisa saja berkeringat.

“Bagi merekayang memiliki kondisi seperti gangguan pencernaan, atau kolitis atau Crohn, maka makanan pedas dapat memperburuk gejala. Makanan pedas akan menimbulkan diare sehingga jika memiliki gejala di atas dan ragu, maka makanan pedas akan memperburuk kondisi, itu” jelas dia. 

Bloom melanjutkan, ia juga menemukan keterkaitan antara makanan pedas dan nafsu makan sebagai bidang penelitian yang sangat menarik. Dia mengutip studi China Kadoorie Biobank yang dilakukan pada 2014. 

“Penelitian itu menunjukkan makanan pedas dikaitkan dengan penambahan berat badan. Tapi itu bukan hubungan sebab dan akibat," kata Bloom. 

Di sisi lain, Bloom menyebutkan penelitian lain yang menunjukkan capsaicin benar-benar dapat meningkatkan kalori dan mengurangi nafsu makan. Jadi, ada sedikit bukti yang menunjukkan makanan pedas dapat membantu mengatur nafsu makan, bukan menambah berat badan.

Bloom ingin mematahkan beberapa mitos seputar makanan pedas juga. Menurutnya, meski banyak orang mengira makanan pedas menyebabkan maag, pada kenyataannya tidak ada bukti terkait hal tersebut. 

Dia juga ingin menentang anggapan makanan pedas memperburuk wasir atau dapat menyebabkan kanker. Menurutnya, tidak ada bukti untuk hal itu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement