REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Makanan pedas yang berasal dari cabai memiliki kandungan bahan aktif yang disebut capsaicin. Menurut konsultan gastroenterologis di The Wellington Hospital Bagian dari HCA Healthcare UK, Profesor Stuart Bloom, bahan aktif capcaisin sebenarnya mengiritasi.
Bloom menjelaskan, bahan capsaicin memberikan reaksi pada tubuh. Capcaisin bisa memberikan efek stimulasi pada aliran darah.
Namun, Bloom menyebutkan bahwa hingga kini cukup banyak mitos mengenai makanan pedas. Sebagian menyebutkan, makanan pedas bisa memicu berat badan bertambah. Bahkan, makanan pedas dikatakan bisa membuat wasir kian parah.
Bloom mengungkapkan, ia menemukan keterkaitan antara makanan pedas dan nafsu makan sebagai bidang penelitian yang sangat menarik. Dia mengutip studi China Kadoorie Biobank yang dilakukan pada 2014.
“Penelitian itu menunjukkan makanan pedas dikaitkan dengan penambahan berat badan. Tapi itu bukan hubungan sebab dan akibat," kata Bloom, dilansir laman Newschain, Kamis (7/10).
Di sisi lain, Bloom menyebutkan penelitian lain yang menunjukkan capsaicin benar-benar dapat meningkatkan kalori dan mengurangi nafsu makan. Jadi, ada sedikit bukti yang menunjukkan makanan pedas dapat membantu mengatur nafsu makan, bukan menambah berat badan.
Bloom ingin mematahkan beberapa mitos lain seputar makanan pedas yang dikaitkan dengan studi China tersebut. Menurutnya, meski banyak orang mengira makanan pedas menyebabkan maag, pada kenyataannya tidak ada bukti terkait hal tersebut.
Dia juga ingin menentang anggapan makanan pedas memperburuk wasir atau dapat menyebabkan kanker. Menurutnya, tidak ada bukti untuk hal itu.