REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mendapatkan kualitas tidur yang baik sangat penting untuk menjaga kesehatan diri. Salah satu faktor yang turut berperan dalam menjaga kualitas tidur adalah suhu yang sejuk di dalam kamar tidur.
Di malam hari, suhu internal di dalam tubuh akan menjadi lebih rendah secara alami. Pembuluh darah di kulit akan melebar, menyebarkan panas, dan secara efektif mendinginkan tubuh.
"Ketika Anda akan tidur, poin suhu tubuh Anda, yaitu suhu yang hendak diusahakan otak untuk dicapai, menurun," jelas profesor di bidang biologi H Craig Heller PhD dari Stanford University, seperti dilansir Health Digest, Kamis (7/10).
Ruangan yang hangat akan membuat tubuh lebih sulit untuk mencapai penurunan suhu internal yang ditargetkan. Padahal, penurunan suhu tubuh saat seseorang berbaring memiliki peran penting dalam memicu tidur.
Oleh karena itu, banyak ahli di bidang ilmu tidur yang setuju bahwa tidur di kamar bersuhu dingin merupakan opsi terbaik. Suhu kamar tidur yang ideal menurut para ahli adalah sekitar 60-67 derajat Fahrenheit atau sekitar 15,6-19,4 derajat Celsius.
"Ruangan yang lebih sejuk sangat membantu karena suhu inti alami tubuh menurun selama tidur," jelas asisten profesor klinis di bidang neurologi dan ilmu tidur dari University of California Davis Health Ajay C Sampat MD.
Lingkungan tidur yang dingin, lanjut Sampat, akan memfasilitasi transisi suhu tubuh yang terjadi saat hendak tidur.
Selain suhu, beberapa faktor lain yang juga turut berkontribusi dalam menciptakan lingkungan tidur yang baik. Faktor-faktor tersebut adalah cahaya, suara, paparan alkohol dan kafein sebelum tidur, serta penggunaan perangkat elektronik sebelum tidur.
Namun di antara semua faktor ini, suhu kamar memegang pengaruh besar. Orang-orang yang terbiasa tidur di ruangan kamar hangat dapat mulai mengubah kebiasaan ini dengan menurunkan sedikit suhu di kamar.
"Ketika Anda berbaring, tubuh Anda mendinginkan diri, dan ketika Anda terbangun, tubuh Anda menghangatkan diri," jelas Dr Dasgupta.