REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Suara riang siswa-siswi sudah mulai terdengar kembali di Sekolah Prestasi Global (PresGo) sejak Senin (4/10). Sekolah yang beralamat di Jalan Palem I nomor 1 Mampang Indah Dua, Rangkapan Jaya, Pancoran Mas Kota Depok sejak minggu ini sudah memulai pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT).
Skema yang dilakukan oleh Sekolah PresGo dari unit KB, TK, SD dan SMP adalah dengan mengurangi jumlah siswa per kelas hanya maksimal 10 siswa dan pengaturan hari yang berbeda-beda untuk tiap kelas. Hal ini dilakukan menginggat pandemi masih berlangsung dan siswa-siswi banyak yang belum divaksin terutama siswa KB, TK dan SD.
Pembelajaran tatap muka terbatas ini adalah bagian usaha bersama antara Dinas Pendidikan Kota Depok, Dinas Kesehatan dan tentunya lembaga sekolah itu sendiri dan juga orang tua selaku pemberi izin putra-putrinya untuk melaksanakan PTMT ini.
“Kewenangan penuh berlangsungnya kegiatan PTMT ini ada di tangan orang tua wali siswa dimana setiap orang tua diberi hak memilih untuk memutuskan pembelajaran bagi putra putrinya, apakah layanan ofline yang diikuti atau layanan online yang sudah berlangsung kurang lebih 1,5 tahun,” kata Direktur Sekolah Prestasi Global Ahmaad Faisal dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Kamis (7/10).
Ia menambahkan, upaya Sekolah PresGo dalam rangka terciptanya kelancaran pembelajaran tatap muka ini dengan membuat aturan bagi seluruh siswa dan juga orang tua agar PTMT ini berjalan aman, lancar dan sehat. Upaya prokes terus ditingkatkan dalam upaya kedisiplinan bersama agar tercipta suasana yang kondusif mulai dari alur kedatangan hingga kepulangan.
“Dalam hal kepulangan, para penjemput terus ditekankan pentingnya disiplin dalam menjaga jarak dan tidak berkerumun agar semua siswa siswi dapat merasakan rasa aman baik di dalam lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah,” ujarnya.
Faisal menyebutkan, upaya pemantauan situasi PTMT ini tidak hanya di sekolah saja namun juga dilanjutkan ke tempat lingkungan dimana siswa-siswi tinggal. “Ini adalah bagian upaya preventif agar jika terjadi satu daerah zonasinya meningkat dari orange ke merah maka sekolah segera memberi intruksi untuk siswa tersebut agar mengikuti pembelaran online saja di ruma,” tuturnya.
Menrutnya, pemantauan kondusifnya situasi PTMT ini akan menjadi bahan sekolah dalam memutuskan skenario lainnya agar jumlah kapasitas hari dan siswa dalam PTMT bisa bertambah baik secara jam maupun hari dalam pelaksaan PTMT selanjutnya.
Terakhir, kata dia, harapan sekolah terus semua warga sekolah dan stakeholder lainnya bahu-membahu mendukung keberhasilan PTMT ini dengan upaya disiplin terus dalam prokes. “Jika kondisi ini semakin baik, insya Allah awal tahun 2022 sekolah dapat memasukkan PTMT siswa lebih banyak lagi dan lebih lama lagi harinya dalam seminggu pembelajaran,” ujar Faisal.