REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Tim Advokasi Vaksinasi PB IDI, Prof Iris Rengganis, mendorong pemerataan distribusi vaksin Covid-19 di daerah luar Pulau Jawa untuk mencapai target kekebalan kelompok. Menurut dia perlu ada akselerasi lebih lanjut terkait hal itu.
"Distribusi vaksin di daerah luar Jawa harus lebih merata yang melibatkan seluruh stakeholder, baik sipil maupun non-sipil, tenaga kesehatan ataupun non-kesehatan sangat penting dalam mempercepat program vaksinasi," kata Iris dalam Serial Webinar Tim Mitigasi PB IDI bertajuk "Akselerasi Program Vaksinasi untuk Indonesia Sehat, Indonesia Tangguh" yang diikuti di Jakarta, Kamis (7/10).
Menurut dia, vaksinasi telah terbukti dapat mengurangi angka kasus baru. Iris mengapresiasi upaya pemerintah yang saat ini telah membuat Indonesia masuk ke dalam 10 besar negara dengan pemberian dosis vaksin Covid-19 terbesar di dunia. "DKI Jakarta menduduki peringkat pertama dari cakupan vaksinasi di antara provinsi lainnya di Indonesia," ujarnya.
Pihaknya juga bersyukur penerapan kebijakan PPKM telah mampu untuk menurunkan jumlah kasus secara signifikan. "Alhamdulillah, kita bisa melaluinya, ya, dengan peraturan PPKM yang ketat dan diberlakukan sampai saat ini oleh pemerintah," kata dia.
Meskipun demikian, Iris meminta semua pihak untuk tidak berpuas diri dengan turunnya kasus baru Covid-19 yang terjadi saat ini. Dia meminta agar penerapan protokol kesehatan tetap berjalan karena vaksinasi Covid-19 tidak menjamin penularan dapat dicegah sepenuhnya.
Dia mengatakan, vaksinasi jangan sampai membuat protokol kesehatan kita melemah. "Kita tetap harus konsisten menjaga protokol kesehatan sebab vaksinasi tidak ada yang 100 persen perlindungannya, walaupun dengan vaksinasi angka penularan dapat ditekan secara signifikan," ujarnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika