REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi menetapkan 3.103 orang sebagai anggota Kompenen Cadangan (Komcad), pada Kamis (7/10). Anggota Komisi I DPR, Muhammad Iqbal, mengingatkan agar program Komcad tidak mengganggu program dan kegiatan di TNI sebagai komponen utama.
"Dikarenakan anggaran di Kemenhan masih belum dapat memenuhi sepenuhnya kebutuhan di TNI sebagai komponen utama seperti modernisasi alutsista, kebutuhan kesejahteraan prajurit dan program utama lainnya," kata Iqbal kepada Republika, Jumat (8/10).
Namun demikian menurutnya Komcad perlu didukung bersama oleh seluruh pihak. Komponen cadangan juga merupakan amanat dari UU No 3 tahun 2002 tentang pertahanan negara dan juga merupakan salah satu program dari Kementerian Pertahanan yaitu perekrutan warga sipil yang berminat bergabung di dalam kompenen cadangan dengan tujuan menjaga kedaulatan negara jika dibutuhkan bersama sama dengan komponen utama yakni TNI.
"Maka dari itu harus ada keseimbangan dan skala prioritas di Kementerian Pertahanan untuk membangun sistem pertahanan negara agar tujuan menjadikan TNI yang kuat, tangguh dan profesional bisa terwujud," ujarnya.
Sebelumnya Presiden Jokowi resmi menetapkan Komcad Tahun Anggaran 2021 di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pasukan Khusus (Pusdiklatpassus) di Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat. Komcad ini merupakan program yang diinisiasi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
"Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, pada hari ini Kamis tanggal 7 Oktober 2021, pembentukan komponen cadangan tahun 2021, secara resmi saya nyatakan ditetapkan," kata Jokowi saat upacara, Kamis (7/10).
Dalam amanatnya, Presiden menyampaikan, komcad ini dibentuk guna mendukung TNI dalam menjalankan tugasnya untuk menjaga kedaulatan negara dan keutuhan NKRI. Jokowi mengatakan, sistem pertahanan Indonesia ini bersifat semesta yang melibatkan seluruh warga negara, wilayah, dan sumber daya nasional lainnya.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dalam laporannya menyampaikan, komponen cadangan yang ditetapkan ini sebanyak 3.103 orang, yang terdiri dari Rindam Jaya 500 orang, Rindam III Siliwangi 500 orang, Rindam IV Diponegoro 500 orang, Rindam V Brawijaya 500 orang, Rindam 12 Tanjungpura 499 orang, Universitas Pertahanan 604 orang.