Ahad 10 Oct 2021 02:51 WIB

Cegah Osteoporosis dengan Lindungi Tulang Sejak Dini

Osteoporosis atau hilangnya kepadatan tulang dikurangi dengan nutrisi dan olahraga

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Osteoporosis atau hilangnya kepadatan tulang dikurangi dengan nutrisi dan olahraga. Nutrisi bisa berasal dari makanan ataupun susu
Foto: sheknows.com
Osteoporosis atau hilangnya kepadatan tulang dikurangi dengan nutrisi dan olahraga. Nutrisi bisa berasal dari makanan ataupun susu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- KALBE Nutritionals melalui brand yang peduli pada kesehatan tulang, Entrasol mengadakan serangkaian acara menjelang peringatan Hari Osteoporosis Nasional (HON) 2021, yang diperingati setiap 20 Oktober ini. Tahun ini, tema yang diangkat adalah “Entrasol, Love You to the Bone” dan bertujuan mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya nutrisi dan olahraga tepat untuk tulang kuat yang dilakukan setiap Ahad mulai 9 Oktober hingga 23 Oktober 2021. 

Adapun rangkaian acara dibagi dalam beberapa fase dengan mengadakan kegiatan senam virtual seperti aerobic, line dance, yoga. Boy Sinaga, Business Unit Coordinator General Adult Nutrition KALBE Nutritionals mengungkapkan harapannya dalam pelaksanaan rangkaian acara menjelang HON 2021.

“Saat bertambahnya usia, gejala faktor U seperti badan pegal, cepat lelah, tulang sendi kaku, dan berkurangnya kepadatan tulang atau osteoporosis serta sarkopenia itu semakin terasa. Oleh karenanya menjelang Hari Osteoporosis Nasional, Entrasol mengadakan rangkaian acara untuk mengedukasi tentang pentingnya menjaga kekuatan tulang lewat nutrisi dan olahraga yang tepat, sehingga walau beraktivitas di rumah saja kita bisa tetap aktif bergerak,” papar Boy Sinaga.

Menurut pedoman pengendalian osteoporosis yang diterbitkan Departemen Kesehatan RI, di seluruh dunia, 1 dari 3 perempuan dan 1 dari 5 laki-laki berusia lebih dari 50 tahun mengalami osteoporosis, serta diperkirakan 2 dari 5 penduduk Indonesia juga berisiko terkena osteoporosis.  Bahkan pada tahun 2050, pria dan wanita lebih dari 50 tahun (paling berisiko untuk osteoporosis) akan menjadi 1/3 dari total penduduk Indonesia