Ahad 10 Oct 2021 17:12 WIB

Studi: 50 Persen Penduduk Dunia Rentan Alami Rabun Jauh

Terlalu lama memegang ponsel berpotensi meningatkan risiko rabun jauh.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Dwi Murdaningsih
Warga bermain permainan digital melalui laman Rumah Digital Indonesia di Bogor, Jawa Barat, Senin (16/8/2021). Pemerintah menyiapkan situs Rumah Digital Indonesia yang dapat di akses masyarakat baik dewasa maupun anak-anak untuk turut serta memeriahkan HUT ke-76 Kemerdekaan RI di tengah pandemi COVID-19 secara digital dengan mengakses situs rumahdigitalindonesia.id baik melalui laptop maupun ponsel.
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Warga bermain permainan digital melalui laman Rumah Digital Indonesia di Bogor, Jawa Barat, Senin (16/8/2021). Pemerintah menyiapkan situs Rumah Digital Indonesia yang dapat di akses masyarakat baik dewasa maupun anak-anak untuk turut serta memeriahkan HUT ke-76 Kemerdekaan RI di tengah pandemi COVID-19 secara digital dengan mengakses situs rumahdigitalindonesia.id baik melalui laptop maupun ponsel.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Sebuah studi baru telah mengungkapkan hubungan antara melihat ponsel terlalu lama dan risiko yang lebih tinggi dan tingkat keparahan miopia atau rabun jauh, pada anak-anak dan orang dewasa. Dilansir dari timesnownews pada Ahad (10/10), temuan penelitian ini diterbitkan dalam jurnal 'The Lancet Digital Health'.

Penelitian akses terbuka ini dilakukan oleh para peneliti dan pakar kesehatan mata dari Singapura, Australia, China, dan Inggris, termasuk Profesor Rupert Bourne dari Anglia Ruskin University (ARU).

Baca Juga

"Sekitar setengah dari populasi global diperkirakan akan menderita miopia pada 2050, jadi ini adalah masalah kesehatan yang meningkat dengan cepat. Studi kami adalah yang paling komprehensif tentang masalah ini dan menunjukkan hubungan potensial antara waktu layar dan miopia pada orang muda," kata Profesor Bourne, Profesor Oftalmologi di Vision and Eye Research Institute di Anglia Ruskin University (ARU).

Para penulis saat ini memeriksa lebih dari 3 ribu penelitian yang menyelidiki paparan perangkat pintar dan miopia pada anak-anak dan dewasa muda berusia antara 3 bulan dan 33 tahun.

Setelah menganalisis dan menggabungkan studi yang tersedia secara statistik, penulis mengungkapkan bahwa tingkat waktu layar perangkat pintar yang tinggi, seperti melihat ponsel, dikaitkan dengan risiko miopia sekitar 30 persen lebih tinggi. Bila dikombinasikan dengan penggunaan komputer yang berlebihan, risiko itu meningkat menjadi sekitar 80 persen.

Penelitian ini dilakukan ketika jutaan anak di seluruh dunia telah menghabiskan banyak waktu menggunakan metode pembelajaran jarak jauh setelah penutupan sekolah karena pandemi Covid-19.

Penelitian ini datang pada saat anak-anak telah menghabiskan lebih banyak waktu daripada sebelumnya melihat layar untuk waktu yang lama.

"Kami juga tahu bahwa orang meremehkan screen time mereka sendiri, jadi penelitian di masa depan harus menggunakan ukuran objektif untuk menangkap informasi ini," kata dia.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement