REPUBLIKA.CO.ID, KALIFORNIA -- Google dan YouTube memiliki komitmen untuk meningkatkan kesadaran masyarakat soal bahaya perubahan iklim. Di satu sisi, sejumlah konten kreator menggunakan Google dan YouTube sebagai sarana untuk mempublikasikan sanggahan soal climate change.
Dikutip dari The Verge pada Ahad (10/10), hal itu pun mendapat perhatian serius dari Google dan YouTube. Google dan YouTube pun mengambil sebuah kebijakan tegas yang diberlakukan bagi konten kreator yang menyanggah perubahan iklim.
Kebijakan itu merupakan kebijakan pelarangan monetisasi konten bagi para penyangkal cilamte change. Pelarangan monetisasi konten ini berlaku untuk pengguna Google dan YouTube seperti pengiklan, publisher dan pembuat konten.
Kebijakan ini dituangkan dalam support document. Dalam dokumen itu, tim Google Ads mengatakan, kebiakan ini berlaku untuk konten yang menilai bahwa perubahan iklim sebagai tipuan.
Selain itu, kebijakan ini juga berlaku untuk konten yang menyangkal bahwa tren jangka panjang menunjukkan iklim global sedang memanas dan klaim yang menyangkal bahwa emisi gas rumah kaca atau aktivitas manusia berkontribusi pada perubahan iklim.
Untuk menerapkan kebijakan ini, maka Google akan mengawasi dengan menggunakan perpaduaan automated tools and human reviews. Dengan begitu, evaluasi konten bisa dilakukan dengan cermat dan cepat.
Cara ini dilakukan agar para pengguna Google dan YouTube bisa terhindar dari hoaks. Selain itu, cara ini diharapkan bisa mengurangi peluang keuntungan bagi konten kreator yang menyebarkan hoaks.