Ahad 10 Oct 2021 17:47 WIB

Pelaut Ini Duluan Tahu Amerika 150 Tahun Sebelum Columbus?

Ilmuwan meneliti dokumen kuno tahun 1345 yang mungkin berisi informasi tanah Amerika.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Chistopher Colombus dikenal sebagai penemu Benua Amerika. Namun, Analisis baru terhadap tulisan-tulisan kuno menunjukkan para pelaut dari kampung halaman Christopher Columbus di Italia mengetahui Amerika 150 tahun sebelum Colombus.

Pakar sastra Latin Abad Pertengahan, Profesor Paolo Chiesa meneliti dokumen tahun 1345 milik seorang biarawan Milan bernama Galvaneus Flamma. Dalam dokumen itu disebutkan temuan dari bagian pada daerah yang dikenal sekarang sebagai Amerika Utara.

Baca Juga

Menurut Chiesa, esai kuno (pertama kali ditemukan pada 2013) menunjukkan bahwa para pelaut dari Genoa sudah mengetahui tanah ini, yang dapat dikenali sebagai Markland/ ‘Marckalada’- disebutkan oleh beberapa sumber Islandia dan diidentifikasi oleh para ahli sebagai bagian dari pantai Atlantik Amerika Utara (biasanya diasumsikan sebagai Labrador atau Newfoundland).

Diterbitkan dalam jurnal peer-review Terrae Incognitae, penemuan itu muncul menjelang Columbus 2021, atau dirayakan sebagai Indigenous Peoples’ Day di banyak negara bagian di Amerika Serikat (AS). Temuan-temuan itu menambah lebih banyak pertanyaan lanjutan tentang ‘apa yang sebenarnya diharapkan Columbus temukan ketika dia menyebrangi lautan?’

“Kami berada di hadapan referensi pertama ke benua Amerika, meskipun dalam bentuk embrio, di daerah Mediterania,” kata Profesor Chiesa, dari Departemen Studi Sastra, Filologi dan Linguistik di Universitas Milan, dilansir dari PHYS, Ahad (10/10). 

Galvaneus adalah seorang biarawan Dominikan yang tinggal di Milan. Dia terhubung dengan sebuah keluarga yang memegang kekuasaan di kota itu. Dia menulis beberapa karya sastra dalam bahasa Latin, terutama tentang mata pelajaran sejarah. Kesaksiannya berharga untuk informasi tentang fakta-fakta kontemporer Milan, yang dia ketahui secara langsung.

Cronica universalis, yang dianalisis Chiesa, dianggap sebagai salah satu karyanya yang belakangan (mungkin yang terakhir) dan dibiarkan belum selesai dan tidak sempurna. Dokumen ini bertujuan untuk merinci sejarah seluruh dunia, dari ‘Penciptaan’ hingga saat diterbitkan.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement