Senin 11 Oct 2021 06:24 WIB

Wamenag: Pemahaman Keagamaan Moderat Kunci Kemajuan

Berpikir secara moderat dan dinamis menjadi kekuatan untuk kejayaan Islam.

Rep: Zahrotul Oktaviani / Red: Ilham Tirta
Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi.
Foto: dok. Kemenag
Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemikiran yang kaku dan ekstrem dinilai akan menjadi hambatan kemajuan Islam. Apalagi, pemikiran itu memicu tindakan intoleran yang mencoreng agama Islam sebagai rahmatan lil alamin.

Wakil Menteri Agama (Wamenag), Zainut Tauhid Sa'adi menyebut, saat ini dibutuhkan pemahaman keagamaan yang moderat dan dinamis. Hal ini ia sampaikan saat memberikan kuliah umum di Sekolah Tinggi Agama Islam An Nawawi (STAIAN) Purworejo.

Ia menyampaikan sambutan dengan tema 'Menyiapkan SDM Perguruan Tinggi berbasis Pondok Pesantren dalam Mewujudkan Moderasi Beragama'. Pemahaman agama yang moderat dan dinamis, disebut merupakan pijakan kuat menuju peradaban Islam yang dicita-citakan, peradaban Islam yang dulu pernah berjaya.

"Jika cara berpikir kita kaku dan ekstrem, maka kita akan terus tertinggal. Pemahaman keagamaan moderat, kunci kemajuan peradaban," ujar Wamenag, dalam keterangan yang didapat Republika.co.id, Senin (11/10).