REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekolah Bakti Mulya 400 Jakarta memeringati 38 tahun hari jadinya ditandai dengan doa bersama pada Jumat (8/10). Hadir pada acara tersebut Ketua Dewan Pengurus, Hj Ir Ana Subagja, beserta jajaran dan Ketua Pelaksana Harian Yayasan, Dr Sutrisno Muslimin MSi beserta pimpinan divisi.
Acara yang bertepatan dengan meeting triwulan tersebut sekaligus refleksi program-program sekolah. Dalam pengarahannya, Ana Subagja menyampaikan pesan kepada civitas academica agar menjaga amanah para pendiri untuk memajukan sekolah dengan sebaik-baiknya. “Dengan tantangan dunia yang semakin kompleks diharapkan sekolah dapat tumbuh seiring perkembangan jaman,” kata Ana Subagja dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Senin (11/10).
Sementara itu pada kesempatan terpisah berkenaan dengan tuntutan perubahan paradigma pendidikan, Sutrisno Muslimin menyampaikan pentingnya merevitalisasi arah pendidikan.
Sutrisno Muslimin menyampaikan bahwa tujuan pendidikan Sekolah Bakti Mulya 400 membentuk insan bertakwa, berakhlak mulia, berilmu, berwawasan kebangsaan dan berkompetensi global yang selaras dengan paradigma pendidikan abad 21. Karena itu, lanjutnya, sekolah menyiapkan peserta didik agar memiliki kompetensi lulusan yang kreatif, inovatif, komunikatif, kolaboratif dan adaptif yang terbangun di atas karakter mulia.
Untuk mencapai hal tersebut Sutrisno Muslimin menekankan bahwa “Sekolah Bakti Mulya 400 menerapkan kurikulum Islam, nasional dan internasional.”
Sementara itu untuk menghadapi tahun pelajaran 2022/2023, Manager Sekolah Bakti Mulya 400, Hadi Suwarno MPd menyampaikan program sekolah KB-TK, SD, SMP dan SMA Bakti Mulya 400.
“KB-TK Bakti Mulya 400 menerapkan kurikulum IEYC (International Early Years Curriculum) dan model pembelajaran sentra. IEYC adalah kurikulum pembelajaran berwawasan internasional yang berbasis tematik. Sedangkan sentra atau Beyond Centers and Circle Time (BCCT) pembelajaran berbasis unit-unit arena bermain yang berisi bermacam-macam alat permainan edukatif. Dengan penerapan strategi tersebut diharapkan siswa akan memiliki kemampuan enam aspek curricular domain, yaitu psikomotor, afeksi, kognisi, sosial, bahasa, dan aestetika,” papar Hadi.
Hadi menambahkan, SD Bakti Mulya 400 menggunakan kurikulum yang terintegrasi antara keislaman, nasional, internasional untuk memberikan pengalaman belajar yang dinamis serta mengantarkan siswa menjadi pembelajar sepanjang hayat. “Ada dua pilihan rombongan belajar yaitu program bilingual dan Cambridge Checkpoint. Siswa diharapkan memiliki kemampuan literasi dan numerasi yang kuat melalui penguasaan Bahasa Inggris, matematika dan IPA yang berstandar internasional,” ujarnya.
SMP Bakti Mulya 400, Hadi melanjutkan, menerapkan kurikulum Islam, nasional dan Cambridge IGCSE (International General Certificate of Secondary Education) atau sertifikat internasional pendidikan menengah. “Dengan demikian kelulusan siswa SMP mendapatkan sertifikat yang diakui secara global (globally recognized). Siswa SMP mendapatkan sarana pendukung berupa tablet agar dapat melaksanakan pembelajaran berbasis digita,” tuturnya.
Hadi menjelaskan, SMA Bakti Mulya 400 menerapkan kurikulum Islam, nasional dan Cambridge Advanced Subsidiary Level (AS Level). Siswa dapat memilih jurusan IPA atau IPS untuk kelas regular maupun Cambridge.
“Pada tahun 2021, SMA Bakti Mulya 400 mampu meluluskan 50% masuk ke perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi luar negeri. Bahkan untuk program SKS 100 persen lulusannya diterima di perguruan tinggi negeri,” ungkapnya.
Semenara itu, Kepala Divisi Marketing Sekolah Bakti Mulya 400, Idris Afandi menyampaikan, dengan semakin tingginya animo masyarakat untuk masuk di Sekolah Bakti Mulya 400, mulai 1 Oktober 2021, telah dibuka pendaftaran siswa baru untuk tahun pelajaran 2022/2023. Informasi tentang hal tersebut dapat diakses melalui web sekolah https://psb.baktimulya400.sch.id/