Selasa 12 Oct 2021 15:30 WIB

Kasus Depresi di AS Meningkat Selama Pandemi

Hal terbaik yang harus dilakukan adalah jujur ​​pada diri dan meminta bantuan.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Qommarria Rostanti
Kasus depresi di AS meningkat selama pandemi (ilustrasi).
Foto: republika.co.id
Kasus depresi di AS meningkat selama pandemi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) mengungkapkan pandemi Covid-19 memberikan dampak yang jauh lebih besar terhadap kesehatan mental seseorang. Ada yang nekat menggunakan narkoba atau bunuh diri untuk "mengakhiri" depresi mereka.

Dilansir di laman foxillinois.com pada Selasa (12/10), pandemi Covid-19 memiliki dampak yang lebih besar pada orang dewasa muda. Banyak penduduk dan mahasiswa merasakan dampak pandemi bahkan setelah berbulan-bulan menjalaninya.

"Sejujurnya itu membuat saya lebih pendiam dan tertutup. Sekarang saya lebih tidak nyaman dalam lingkungan sosial dibandingkan sebelumnya," kata salah satu seorang siswa yang mengalami masalah kesehatan mental Taysha Lacey.

Dia merasakan emosi yang belum pernah dirasakan sebelumnya. Seperti sangat menegangkan ketika masih sangat muda dan mengalami ini. 

"Ini adalah sesuatu yang belum pernah Anda lihat atau dengar sebelumnya. Melihat berita dan memakai masker, semua itu bersama-sama, itu sangat menakutkan dan menyedihkan," kata dia.

Direktur Medis untuk Rumah Sakit Anak HSHS St John, Douglas Carlson, mengatakan gejala kecemasan dan depresi telah meningkat antara Agustus 2020 dan Februari 2021 khususnya pada orang dewasa berusia 18 sampai 29 tahun dan mereka yang berpendidikan kurang dari sekolah menengah.

"Kelompok sosial ekonomi itu tertekan dengan cara lain yang terpukul lebih keras, seperti halnya dengan kesenjangan kesehatan lainnya dalam perawatan kesehatan," ujarnya.

Dia menyebut salah satu penyebab tingkat stres dan depresi adalah jumlah kematian akibat pandemi Covid-19. Meskipun Covid-19 semakin membaik dan melihat beberapa optimisme, tapi 1.400 orang di AS masih sekarat setiap hari.

"Jumlah luar biasa, ini memiliki efek dengan cara yang belum pernah saya lihat di mana setiap orang terpengaruh melalui kesehatan, ekonomi atau stres lainnya," kata Carlson.

Dampak kesehatan mental dari Covid-19  berlanjut, para ahli dan mereka yang berjuang melawan kesehatan mental mengatakan hal terbaik yang harus dilakukan adalah jujur ​​pada diri sendiri dan meminta bantuan. "Itu bukan tanda kelemahan. Itu yang kita semua lakukan, jadi hubungi dan dapatkan bantuan yang Anda butuhkan agar bisa sesehat mungkin saat kami berbalik," ujarnya.

University of Illinois Springfield juga melakukan survei di Sangamon County dan menemukan 56 persen orang melaporkan memiliki hari kesehatan mental yang buruk dalam sebulan terakhir.  Survei itu mencakup tanggapan dari lebih dari 700 penduduk di Sangamon.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement