Selasa 12 Oct 2021 17:37 WIB

Pos Bloc Jadi Tempat Nongkrong Baru di Jakarta

Cagar budaya ini menjadi ruang kreatif berbagai acara seni, hiburan, dan komunitas.

Pengunjung saat beraktivitas di Pos Bloc, Jakarta, Ahad (10/10). Pos Bloc Jakarta memanfaatkan aset bekas Gedung Kantor Pos era Hindia Belanda milik PT Pos Indonesia yang diubah menjadi ruang kreatif bagi  berbagai acara seni, budaya, hibura, pertemuan komunitas kreatif dan pemberdayaan bisnis UMKM. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pengunjung saat beraktivitas di Pos Bloc, Jakarta, Ahad (10/10). Pos Bloc Jakarta memanfaatkan aset bekas Gedung Kantor Pos era Hindia Belanda milik PT Pos Indonesia yang diubah menjadi ruang kreatif bagi berbagai acara seni, budaya, hibura, pertemuan komunitas kreatif dan pemberdayaan bisnis UMKM. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bekas Gedung Filateli Jakarta milik PT Pos Indonesia di Pasar Baru, Jakarta Pusat, telah selesai direnovasi menjadi Pos Bloc Jakarta. Ini menjadi ruang kreatif publik untuk tempat nongkrong baru bagi semua kalangan.

Project Manager Pos Bloc Jakarta, Lila Adinugroho, mengatakan, Pos Bloc Jakarta merupakan proyek cipta ruang (placemaking) hasil kolaborasi antara PT Pos Properti Indonesia dan PT Pos Indonesia sebagai BUMN tertua di Indonesia dengan pihak swasta, PT Ruang Kreatif Pos. PT Ruang Kreatif Pos yang merupakan salah satu anak perusahaan dari grup usaha Radar Ruang Riang ini sebelumnya telah sukses mewujudkan ruang kreatif publik M Bloc Space di Jakarta Selatan serta menyusul segera JNM Bloc di kota Yogyakarta.

"Kami mendapatkan kepercayaan dari PT Pos Properti Indonesa dan PT Pos Indonesia untuk mengelola aset mereka yang tersebar di beberapa daerah. Pilot projetc pertama yang kami jalankan ada di Jakarta, di Gedung Filateli ini," kata dia.

Lila menjelaskan, pembangunan Pos Bloc Jakarta memanfaatkan aset bekas Gedung Filateli atau bekas Gedung Kantor Pos pada era Hindia Belanda. Gedung dengan luas lahan 7.000 meter persegi ini diubah menjadi ruang kreatif bagi berbagai acara seni, budaya, hiburan, pertemuan, komunitas kreatif, dan pemberdayaan untuk bisnis usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). 

Namun, karena pengembangannya secara bertahap, saat ini renovasi baru selesai pada tahap pertama seluas 2.400 meter persegi. Sementara itu, tahap kedua direncanakan pada 2022 dengan luas tambahan sekitar 4.800 meter persegi. Adapun pada tahap pertama, sejumlah area yang dapat digunakan publik terdiri dari beranda depan, aula utama (great hall), taman, area bongkar muat, hingga ruang pameran (cultural hall).

Gedung yang telah ditetapkan sebagai cagar budaya tersebut juga kini telah diramaikan oleh belasan gerai UMKM yang menjual makanan, minuman, barang antik, kedai foto, hingga pangkas rambut. "Kami memberikan ruang dan waktu kepada komunitas yang berkumpul, mau membuat acara juga boleh. Secara fungsi kita juga mau memberdayakan UMKM lokal," kata Lila.

Pos Bloc sendiri baru saja diresmikan oleh Menteri BUMN Erick Thohir pada Ahad  (10/10) malam. Dia berharap kolaborasi yang dilakukan untuk mengalihfungsikan serta mengelola aset negara yang sangat bersejarah ini menjadi ruang kreatif publik yang berjiwa kekinian namun tidak menanggalkan identitas awalnya.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement